Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim M Syirajudin menyarankan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 47 Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda untuk lebih banyak online, hal itu menyikapi meningkatnya kasus penyebaran COVID-19 di Kaltim.
"Pelaksanaan KKN lebih banyak dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring) dan sedikit tatap muka untuk mengantisipasi peningkatan kasus penyebaran COVID-19 dari mahasiswa yang melakukan KKN," katanya saat mengikuti Rapat Koordinasi KKN Angkatan 47 Unmul Samarinda, Rabu (7/7). .
Lanjut dia jika terpaksa harus turun lapangan untuk kepentingan pelaksanaan program disarankan harus sepengetahuan Dosen Pembimbing Lapangan.
Kebijakan ini perlu diberlakukan menyikapi tingginya penyebaran kasus COVID-19. Terlebih secara berjenjang pemerintah telah membuat surat edaran terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau diperketat.
Menurutnya Pemprov Kaltim sudah menerbitkan Instruksi Gubernur Kaltim No.14/2021 tentang pelaksanaan PPKM Mikro diperketat. Intinya menginstruksikan kepada bupati/walikota, camat, kepala desa/lurah untuk melakukan optimalisasi PPKM Mikro Diperketat hingga tingkat RT.
Sejalan dengan hal itu, dia menyarankan LP2M melalui panitia KKN mendiskusikan metode pelaksanaan KKN tahun ini disesuaikan dengan KKN Kondisi Luar Biasa (KLB) tahun lalu. Hal-hal yang berdasarkan hasil evaluasi dianggap kurang perlu ditingkatkan agar program KKN mahasiswa tetap tercapai sesuai target.
“Saya berharap lurah atau kepala desa tidak memaksakan mahasiswa harus masuk kantor setiap hari, perlu ada penyesuaian,”katanya.
Sementara Ketua Panitia KKN Angkatan 47 Unmul Samarinda Kiswanto menyebutkan selama pelaksanaan program KKN dijumpai ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi peserta.
"Pada umumnya mahasiswa diminta hadir setiap hari di kantor. Dianggap sama seperti magang, bahkan ada yang tidak ada kegiatan pada hari-hari tertentu tetap disuruh hadir, " ujar Kiswanto.
Termasuk dijadikan garda terdepan dalam kegiatan masyarakat banyak seperti penyemprotan disinfektan dan pelayanan pemeriksaan kesehatan seperti periksa gigi.
Terkait permasalahan tersebut pihak LP2M melalui Dosen Pembimbing Lapangan sudah komunikasi efektif agar memahami pelaksanaan KKN angkatan 47 dalam kondisi berbeda. Dilakukan dalam dua pendekatan, yakni secara langsung atau luring secara terbatas dan secara dalam jaringan (daring) sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
"Tahun ini kita mengedepankan kualitas program ketimbang tingkat kehadiran mahasiswa. Tidak wajib isi daftar hadir setiap hari, tapi program harus terlaksana dengan baik agar masyarakat merasakan dampak program, " katanya.