Tanjung Redeb (ANTARA
Kaltim) - Bupati Berau Makmur HAPK meminta semua pihak dan masyarakat
untuk menjaga dan merawat pohon-pohon yang telah ditanam dalam program
gerakan nasional penanaman 1 miliar pohon.
"Saya berpendapat, nilai akhirlah yang terpenting, bukan menanam
terbanyak tapi terbanyak tumbuh yang utama. Kalau hanya menanam lalu
kita tinggal dan tidak dirawat, itu sama saja bohong," kata Bupati saat
membuka gerakan penanaman 1 miliar pohon di halaman Bandara Kalimarau,
Kabupaten Berau, Jumat (30/11).
Untuk itu, Bupati meminta evaluasi hasil penanaman sebelumnya oleh
Dinas Kehutanan Berau, dan beberapa kegiatan serupa yang telah dilakukan
di beberapa tempat dengan menghabiskan jutaan bibit.
Menurut Makmur, berapa banyak bibit pohon yang ditanam bukan menjadi
tolok ukur saat ini, tetapi berapa banyak pohon yang ditanam itu
tumbuh.
"Di Sambaliung coba evaluasi berapa yang sudah tumbuh, apakah sudah
rimbun, jangan-jangan malah tidak ada yang tumbuh, di perusahaan Berau
Coal coba evaluasi juga, termasuk penanaman di pesantren beberapa waktu
lalu," ujar Makmur.
Dia menambahkan, Berau tidak perlu mengejar juara sebagai daerah penanam terbanyak.
Guna mengetahui berapa jumlah tanaman yang hidup pasca penanaman,
Bupati meminta untuk disiapkan dana evaluasi, mengingat kebijakan
evaluasi adalah bentuk upaya menjaga komitmen sebenarnya dari tujuan
program menanam pohon.
Untuk memiliki nilai tambah, katanya, diminta pohon yang ditanam
adalah jenis tanaman buah, untuk lebih memberikan manfaat bagi
masyarakat luas atau generasi selanjutnya.
Kepala Dinas Kehutanan Berau, HM Darwis menyebutkan Berau sejak
Februari hingga November 2012 telah menanam pohon sebanyak 3.519.624
pohon yang dilaksanakan oleh sektor pertambangan, perkebunan dan oleh
masyarakat.
"Di antaranya di Kecamatan Teluk Bayur, Pulau Derawan dan masyarakat Merapun," ujarnya. (*)
Bupati Berau Minta Pohon Yang Ditanam Dirawat
Sabtu, 1 Desember 2012 12:54 WIB
Di Sambaliung coba evaluasi berapa yang sudah tumbuh, apakah sudah rimbun, jangan-jangan malah tidak ada yang tumbuh, di perusahaan Berau Coal coba evaluasi juga, termasuk penanaman di pesantren beberapa waktu lalu,"