Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut hadirnya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bagi pembiayaan infrastruktur di bidang transportasi.
“SWF ini merupakan langkah strategis untuk pembiayaan infrastruktur transportasi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada APBN,” kata Budi Karya dalam webinar yang digelar di Jakarta, Rabu.
Budi mengatakan SWF Indonesia atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) akhirnya terwujud dengan nama Indonesia Investment Authority (INA). Urgensi pembentukan INA antara lain karena besarnya kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur yang tepat waktu.
Menurut dia, jika infrastruktur dibiayai dengan utang jangka pendek maka biayanya akan semakin tinggi. Oleh karena itu, kehadiran INA diharapkan mampu menjadi pembiayaan alternatif bagi pemerintah.
”Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur yang tepat waktu, sedangkan kemampuan finansial pemerintah dan BUMN kian terbatas usai pandemi,” katanya.
Budi menilai, LPI merupakan inovasi kreatif yang digarap pemerintah untuk mendukung percepatan pembangunan strategis nasional, khususnya di sektor transportasi.
“Saya meyakini pembangunan pelabuhan, bandara, LRT, MRT, hingga terminal bus di seluruh Indonesia akan segera terealisasi dengan adanya LPI ini,” ujarnya.