Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pelabuhan Internasional Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur tujuan Tawau Malaysia yang selama ini menggunakan Pelabuhan Tunon Taka akan dialihkan oleh Pemkab Nunukan ke Pelabuhan Liem Hie Djung Tanah Merah pada Januari 2013.
Pelabuhan Liem Hie Djung yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhan Lamijung itu dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 2004 lalu dengan menggunakan anggaran APBD provinsi, kata Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi Kabupaten Nunukan, Robbi Nahak Serang di Nunukan, Rabu.
Rencana pengalihan untuk pelabuhan internasional akan dilakukan oleh Pemkab Nunukan sekitar Desember 2012 atau paling lambat Januari 2013, katanya.
Pengalihan itu tidak dilakukan bersamaan dengan transportasi regional Nunukan-Tarakan atau sebaliknya berhubung masih banyak sarana prasarana di dalam Pelabuhan Liem Hie Djung yang masih membutuhkan perbaikan-perbaikan salah satunya dua ponton yang mengalami kerusakan, tambahnya.
"Karena masih banyak yang perli dibenahi makanya pelabuhan internasional Nunukan-Tawau dan sebaliknya belum dilakukan sekarang," kata Robbi.
Robbi menyatakan, selain dua ponton yang akan digunakan kapal angkutan resmi Nunukan-Tawau yang belum siap beberapa kelengkapan lainnya yang dibutuhkan seperti X-ray tempat pemeriksaan barang penumpang milik Bea Cukai perlu disiapkan terlebih dahulu.
Alasan dia, apabila cuma menggunakan dua ponton yang salah satunya digunakan untuk kapal-kapal (speed boat) lokal dan regional) dinilai belum mencukupi.
Sebab untuk kapal angkutan resmi Nunukan-Tawau dan sebaliknya harus menggunakan dua ponton mengingat kondisi penumpang yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan penumpang lokal dan regional, katanya.
"Kalau cuma gunakan dua ponton saja, satu untuk angkutan penumpang lokal dan regional dan satu juga untuk penumpang internasional saya rasa tidak memadai," ujar Robbi saat ditemui di Pelabuhan Liem Hie Djung.
Persiapan pengalihan angkutan penumpang internasional, dia mengatakan ponton yang mengalami kerusakan (runtuh) direncanakan akan diangkat atau dibuat baru.
Anggaran yang digunakan untuk memperbaiki, dia mengatakan menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Timur 2012 senilai Rp4 miliar lebih plus perbaikan sejumlah fasilitas gedung dan ruang tunggu bagi penumpang.
"Mudah-mudahan segera dikerjakan supaya semuanya dapat difungsikan sesuai dengan rencana pemerintah Kabupaten Nunukan," harapnya.
Ia mengharapkan pula, beberapa fasilitas dari instansi vertikal seperti X-ray dari Kantor Bea Cukai Nunukan dan loket atau sistem pelayanan paspor bagi Kantor Imigrasi Nunukan.
"Kita harapkan semua fasilitas yang dibutuhkan dari instansi vertikal segera disiapkan," katanya. (*)