Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto memastikan jajarannya bersama personel TNI/Polri dan BPBD siap siaga membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kota Tanjungpinang.
“Untuk rumah yang terdampak, akan dibantu oleh petugas untuk membersihkan rumahnya. Apabila kondisi ini terus berlanjut, saya harap bapak/ibu jangan tinggal di rumah dulu, pindah dulu ke tempat yang aman, sampai banjir ini benar-benar reda,” kata Isdianto saat meninjau sejumlah lokasi banjir dan longsor di Tanjungpinang, Minggu.
Isdianto juga mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana.
"Kita buat masyarakat senyaman mungkin dan mendapatkan fasilitas yang sepatutnya. Layani warga kita dengan baik," harapnya.
Orang nomor satu di Kepri itu pun menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang terjadi sembari berharap masyarakat bersabar dalam menghadapi bencana ini.
Pemerintah, kata dia, akan berusaha semaksimal mungkin membantu kebutuhan di lapangan.
"Melalui Dinsos dan BPBD telah saling koordinasi untuk pemberian bantuan untuk masyarakat. Sedangkan untuk jalan yang rusak, dari Pemprov Kepri melalui Dinas PU akan bekerja sama dengan Pemkab Bintan, untuk perbaikannya. Semoga bencana ini cepat berlalu, dan warga dapat kembali ke rumah dengan aman," imbuhnya.
Isdianto meninjau sejumlah lokasi di Tanjungpinang yang tertimpa musibah banjir dan longsor, di antaranya banjir di Yudowinangun, longsor di puncak Bukit Cermin dan Hang Lekir. Kemudian melihat secara langsung tempat penampungan warga dan dapur umum di Aula Kantor Dinas Sosial Tanjungpinang dan di Masjid Baiturrahman Batu XIII, Tanjungpinang.
Tak hanya di Tanjungpinang, Isdianto turut meninjau ke jalan Tirta Madu, Bintan yang terputus akibat hujan turun terus menerus dari awal tahun baru 2021.
Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kepri sejak Jumat (1/1) hingga Sabtu (2/1) menyebabkan debit air di sejumlah sungai dan saluran air cukup tinggi.
Kondisi ini menyebabkan banjir dan tanah longsor pada beberapa pemukiman warga di beberapa wilayah khususnya di Tanjungpinang.