Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang akan mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah untuk mewaspadai potensi cuaca buruk di sepanjang perjalanan.
"Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, terdapat indikasi peningkatan kelembaban atmosfer di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan, pemicu utama yang menyebabkan hal tersebut adalah aktivitas gelombang atmosfer "Madden Julian Oscillation" (MJO) yang mulai memasuki wilayah Samudera Hindia (Kuadran 2).
"Kondisi ini dapat menimbulkan adanya daerah pusaran angin, pertemuan angin, dan perlambatan kecepatan angin yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," tambah dia.
Diprakirakan pada 1-5 Juni potensi terjadi hujan deras antara lain di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung
Serta di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku dan Papua.
Selain potensi hujan deras, diprakirakan juga ada potensi angin kencang di beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Barat, NTT, Maluku serta Papua.
Selain itu, diprakirakan ketinggian gelombang akan mengalami peningkatan dari 2,5 meter hingga 4 meter di Perairan Utara Sabang, Perairan Selatan Pulau Rotte-Kupang, Perairan Barat Aceh, Laut Sawu, Perairan Barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai.
Di Laut Timor Selatan NTT, Perairan Bengkulu - Pulau Enggano, Samudera Hindia Selatan Bali hingga NTT, Perairan Barat Lampung, Perairan Timur Kepulauan Wakatobi, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Laut Banda bagian selatan.
Serta di Selat Sunda bagian selatan Perairan Kepulauan Letti hingga Tanimbar-Perairan Selatan Jawa hingga Sumbawa-Perairan Selatan Kepulauan Kei hingga Aru-Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Arafuru-Perairan Selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sawu.
Ketinggian Gelombang 4-6 meter juga berpotensi terjadi di Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga selatan Jawa.
Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, serta potensi gangguan transportasi laut akibat angin kencang dan gelombang tinggi.