Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga di kawasan pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai dampak pasang laut setinggi 2,9 meter yang dapat mengganggu aktivitas warga dan sejumlah dampak lainnya.
"Pasang laut dapat berdampak negatif bagi masyarakat, seperti mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya, maka warga harus waspada," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis.
Sementara berdasarkan prakiraan pasang surut di perairan Kaltim pada Dasarian II November 2024 (11-20 November) di perairan Balikpapan akan ada pasang tertinggi 2,9 meter pada 16-18 November sekira pukul 18-19.00 Wita, surut terendah 0,3 meter pada 15-17 November pukul 11.00 dan 12.00 Wita.
Di perairan Balikpapan, kata dia, terdapat empat kawasan yang terpengaruh oleh pasang surut yakni Samboja dan sekitarnya, Balikpapan itu sendiri, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Sedangkan di kawasan tersebut banyak tambak di daerah pesisir yang masih aktif, sehingga ketika ada pasang laut, kata dia, dikhawatirkan udang dan ikan di tambak bisa terdampak.
Selanjutnya, pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai.
Pihaknya juga mengimbau warga sejumlah kawasan pesisir lain di Kaltim, seperti di perairan muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, yakni bakal mengalami pasang tertinggi pada 16 - 18 November 2024 dengan ketinggian 2,8 meter, pukul 20.00 dan 21.00 Wita, surut terendah 0,2 meter pada 16 dan 17 November pukul 02.00 dan 03.00 Wita.
Kemudian di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi) dengan pasang tertinggi pada 17 November 2024 dengan ketinggian 2,9 meter pada pukul 19.00 Wita, surut terendah 0,3 meter pada 16 dan 17 November pukul 12.00 Wita.
“Ada pula pasang agak rendah ketimbang yang lain yakni di Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi pada 16 - 19 November setinggi 2,5 meter, pukul 18.00 dan 19.00 Wita, surut terendah 0,3 meter pada 18 November, pukul 12.00 Wita,” paparnya.