Balikpapan (ANTARA) - Aplikasi PLN Mobile yang diluncurkan oleh perusahaan listrik negara di awal pekan ini memiliki fitur pembelian token listrik bagi pelanggan pra bayar dan pembayaran tagihan bagi pelanggan pasca bayar.
Senin.
Untuk pembelian token dan pembayaran tagihan tersebut, PLN bekerja sama dengan beberapa bank dan perusahaan pembiayaan berbasis internet (fintech).
Di aplikasi yang bisa didapat melalui Play Store tersebut juga dilayani pengaduan pelanggan, permintaan mengubah daya, dan pencatatan angka meter sendiri atau Swacam (catat angka meter, cam).
“Jadi aplikasi ini juga alat komunikasi PLN dengan pelanggan,” lanjut Darmawan. Bila melakukan pengaduan akan layanan PLN misalnya, kemajuan atau progress penanganan keluhan atau pengaduan tersebut disampaikan melalui aplikasi tersebut.
Wakil Direktur Utama ini juga menambahkan bahwa aplikasi tersebut menggunakan
teknologi geospatial untuk mengetahui lokasi setiap pelanggan yang menggunakan aplikasi tersebut.
“Sehingga informasi dapat diberikan sesuai dengan lokasi pelanggan, atau hanya diberikan kepada pelanggan yang terdampak,” jelasnya. Informasi mengenai pemadaman untuk pemeliharaan jaringan, misalnya, hanya disiarkan kepada pelanggan yang fasilitasnya terkena pemadaman tersebut.
Dengan diinformasikan akan hal tersebut, pelanggan mungkin dapat membuat persiapan, atau mengubah rencana.
“Misalnya jurnalis yang biasa membuat laporannya di rumah sebab WFH, dan di rumahnya kena pemadaman sebab pemeliharaan jaringan, sebab sudah diinfokan beberapa saat sebelumnya, jadi pindah kerja sebentar ke kafe atau warkop langganan,” kata Humas PLN Kaltimra Zulkarnain.
Namun demikian, bila karena sesuatu hal pelanggan tidak mengizinkan aplikasi tersebut mengakses kamera atau audio, juga lokasi dari perangkatnya, maka PLN Mobile tetap dapat berfungsi secara normal dan tetap bisa melayani penggunanya.
“Yang penting ID Pelanggannya dimasukkan,” kata Zulkarnain.