Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur sangat membutuhkan gudang beras yang dikelola Perum Bulog di wilayahnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Kabupaten Nunukan, Jabbar di Nunukan, Selasa menjelaskan, wilayahnya yang terdiri dari berbagai pulau sangat mendambakan gudang beras tersebut.
Sebenarnya tahun sebelumnya pernah membicarakan dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur soal rencana pembangunan gudang bulog. Namun rencana tersebut tidak berjalan sampai sekarang, jelas dia.
Waktu itu, pemprov Kaltim meminta kepada pemkab Nunukan untuk menyediakan lahan sementara anggaran pembangunannya ditanggung oleh pemprov Kaltim dan pengisiannya oleh Perum Bulog.
"Sudah ada kesepakatan bersama antara pemkab Nunukan, pemerintah provinsi (Kaltim) dan bulog. Tapi lahan yang disiapkan pemkab Nunukan tidak ada sertifikatnya maka pemprov tidak menyetujuinya," katanya.
"Gudang Bulog di Nunukan ini sangat dibutuhkan karena Nunukan merupakan daerah kepulauan. Apalagi ketika terjadi musibah seperti bencana alam dan kelangkaan beras sangat sulit mendapatkan stok beras akibat tidak adanya gudang Bulog terdekat," katanya.
Untuk saat ini, Bulog terdekat hanya berada di Kota Tarakan tetapi sangat sulit mengharapkan stok berasnya termasuk gudang bulog di Kabupaten Bulungan dan Malinau.
Maka satu-satunya jalan yang bisa dilakukan untuk mendistribusikan beras ke wilayah yang terkena musibah adalah dari Kota Parepare Sulawesi Selatan.
Pada saat pertemuan dengan Pemprov Kaltim membicarakan masalah gudang bulog itu, dia mengaku mengusulkan pembangunan gudang pada tiga daerah terpencil di Pulau Nunukan untuk distribusi Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
Kedua di Kecamatan sebuku yang direncanakan distribusi pada wilayah Kecamatan Sebuku. Lumbis dan Sembakung dan gudang ketiga di Kecamatan Krayan yang membawahi dua kecamatan yaitu Krayan dan Krayan Selatan.
Karena rencana pembangunan gudang bulog ini dinilai tidak akan berjalan lagi, maka pemerintah Kabupaten Nunukan mengantisipasi kelangkaan stok beras dengan membangun lumbung beras yang letaknya bersebelahan dengan Kantor BKPPD Kabupaten Nunukan di gabungan dinas II Jalan Ujang Dewa Nunukan.
Lumbung ini bernama "lumbung pemerintah" dengan kapasitas 100 ton beras. Pembangunan lumbung ini adalah tempat penampungan beras yang kemungkinan dibeli dari produksi petani di Kabupaten Nunukan sebagai antisipasi kelangkaan beras terutama di saat terjadi bencana alam.
"Lumbung ini diisi oleh pemerintah daerah, kalau ada overstock kita beli dari petani kemudian ditampung di lumbung itu," katanya.
Sebenarnya, tambah dia, bentuknya mirip dengan bulog cuma lumbung ini dikelola oleh pemerintah sedangkan Bulog dikelola oleh perusahaan umum. (*)