Samarinda (ANTARA) - Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak mengatakan Kaltim bisa melihat hasil uji sampel laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dalam 2-3 hari, karena Kaltim telah mengoperasikan tiga alat tersebut yakni di UPTD Lab Kesda Kaltim, RSUD AWS Samarinda, dan RS Pertamina Balikpapan.
"Keberadaan alat PCR yang telah dioperasikan sejak beberapa waktu lalu sangat memudahkan dan mempercepat proses uji sampel mendeteksi virus vorona (COVID-19)," katanya di Samarinda,Jumat (5/6).
Ia mengatakan uji sampel bisa dilakukan sendiri tanpa harus dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya yang membutuhkan waktu satu hingga dua minggu untuk mendapatkan hasil yang selama ini dilakukan.
Menurutnya meskipun Kaltim telah mengoperasikan ketiga alat PCR, namun belum bisa diketahui hasilnya dalam waktu 1X24 jam. Sebab uji sampel perlu dilakukan dalam beberapa tahapan untuk memperoleh hasil yang akurat.
“Ada beberapa tahapan untuk melakukan uji sampel. Sampel begitu diterima diregistrasi lebih dulu, kemudian dipisahkan spesimen dan virus. Virusnya dihidupkan sekitar 1 hari untuk selanjutnya baca hasilnya,” kata Andi Muhammad Ishak.
Oleh karenanya dalam pelaksanaan uji sampel diatur pembagiannya pada tiga lokasi tersebut agar tidak menumpuk dan hasilnya bisa cepat keluar.
Contohnya Samarinda, saat ini paling banyak uji sampel yang diserahkan Pemkot Samarinda secara berkala melakukan tes massal kepada pedagang dan pengunjung pasar.
“Yang jelas dengan cepatnya hasil uji sampel diharap dapat memperkecil angka orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP),”tegasnya.