Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah pejabat dan pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang mengadakan perjalanan dinas ke wilayah pesisir, Pulau Birah-Birahan, Kecamatan Sandaran, terhambat gelombang laut besar di sekitar perairan tersebut, Jumat.
Menurut Hadiatul Asnany, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, sejak Kamis (28/6) belum ada pejabat yang berani melanjutkan perjalanan karena para operator perahu bermesin (speadboat) dan juragan kapal tidak berani mengambil risiko.
Beberapa operator speadboat dan juragan kapal motor terlihat hanya memarkir perahu mesinnya di pantai, mereka tidak mau memaksakan perjalanan dengan kondisi seperti sekarang.
"Para juragan kapal dan operator speadboat tidak mau, karena dua hari lalu terjadi musibah speadboat terbalik di perairan antara Sangkulirang dengan Sandaran, karena gelombang tinggi dan besar," ujar Hadiatul Asnany.
Akibat gelombang besar yang terjadi di perairan Sangkulirang Kutai Timur, rencana untuk mengunjungi sebuah pulau di daerah pesisir Sandaran, sebuah pulau rekreasi akan ditunda sampai gelombang kembali normal," kata Hadiatul Asnany.
Menurut Nany, panggilan Hadiatul Asnany, rencana rombongan sejumlah pejabat dan PNS Pemkab berkunjung ke pulau birah-birahan untuk menghadiri acara penanam pohon yang diadakan masyarakat.
Nany mengatakan, karena gelombang besar otomatis rencana berkunjung dibatalkan, namun rombongan masih akan menghadiri acara lainnya di Sangkulirang, yakni penutupan turnamen sepakbola antara klub.
"Rencananya Jumat sore acara penutupan turnamen sepak bola, setelah itu kembali ke Sangatta untuk menjadwalkan kembali kunjungan ke wilayah pesisir," katanya. (*)