Samarinda (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir meminta Pemerintah Provinsi Kaltim memperketat pengawasan terhadap distribusi bantuan stimulus kepada masyarakat dan UMKM yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakannya, karena banyaknya keluhan dari masyarakat yang menduga pendistribuan bantuan langsung baik berupa sembako maupun stimulus keuangan masih belum merata dan tidak sepenuhnya tepat sasaran.
"Saya khawatir bantuan jaring pengaman sosial dan program lain justru ketika aplikasinya dilapangan justru malah menimbulkan gejolak sosial, apalagi kalau sampai tidak merata. Segala kemungkinan bisa saja terjadi karena itu pengawasan mesti diperketat,” tuturnya.
Menurut politisi PKB ini, wabah virus corona telah membawa dampak luas tidak hanya terkait kesehatan saja akan tetapi hampir seluruh sektor lumpuh termasuk perekonomian.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) paling merasakan dampaknya, banyak diantaranya harus menghentikan kegiatan usaha dan terancam gulung tikar.
Pemerintah pusat hingga provinsi dan kabupaten/kota seakan berlomba dalam mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan ditengah pandemi Covid-19 demi mengurangi beban warganya.
"Komisi II DPRD Kaltim bersekapat dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltim untuk memberikan bantuan kepada kurang lebih 1,500 UMKM se Kaltim sebagai upaya penyelamatan usaha," jelasnya.
Ia menjelaskan, pemerintah provinsi sendiri secara umum membagi tiga golongan penerima bantuan, yakni rumah sakit, masyarakat umum, dan pelaku usaha atau UMKM yang merupakan penopang perekonomian rakyat.
Dia mencontohkan seperti bantuan modal kerja untuk seribu orang, tiga ribu lebih paket sembako, hingga bantuan untuk pasar murah selama ramadhan yang dinilai cukup efektif dijangkau kalangan menengah ke bawah.
Sedangkan untuk UMKM akan diberikan pendampingan untuk bertahan ditengah masa sulit seperti sekarang yang diantaranya mengadakan pelatihan pembuatan strategi bisnis, strategi pemasaran dengan memaksimalkan informasi dan telekomunikasi hingga restrukturisasi suku bunga kredit.
"Semoga tidak ada UMKM dan pelaku usaha dibidang pariwisata yang terlewatkan dan bisa dimaksimalkan bantuan stimulus supaya masih ada UMKM yang mampu bertahan. Oleh sebab itu masyarakat luas juga harus membantu mengawasi,” tegasnya.