Penajam (ANTARA) - Keluarga Alumni Gajah Mada atau KAGAMA Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memberikan bantuan untuk pemerintah kabupaten setempat dalam menangani penyebaran COVID-19.
Ketua KAGAMA Kabupaten Penajam Paser Utara, Novi Heryanto saat ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian dan dukungan KAGAMA terhadap upaya pemerintah kabupaten mengatasi penyebaran COVID-19.
"Bantuan itu wujud kepedulian alumni Universitas Gajah Mada (UGM) untuk membantu pemerintah kabupaten dalam menanggulangi virus corona," ujarnya.
"Saya yakin pemerintah kabupaten serius untuk menanggulangi COVID-19, tetapi kita secara bersama-sama juga harus membantu," tegas Novi Heryanto.
Bantuan yang diberikan KAGAMA Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut berupa masker non medis sebanyak 655 lembar, susu 600 kaleng, madu 20 botol serta 10 liter disinfektan nonkimia.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Ketua KAGAMA Kabupaten Penajam Paser Utara kepada Sekretaris Daerah Kabupaten setempat, Tohar.
Selanjutnya bantuan tersebut akan disalurkan kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Penajam Paser Utara.
Novi Heryanto berharap bantuan itu bermanfaat dan meringankan beban Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam penanganan mewabahnya virus corona.
"Semoga kontribusi kami dapat membantu petugas penanganan COVID-19 yang berada di rumah sakit maupun di lapangan," ucapnya.
"Bantuan dari KAGAMA akan kami distribusikan langsung kepada Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar.
Sekda mengucapkan terima kasih kepada KAGAMA atas kepeduliannya telah memberikan bantuan yang dapat digunakan untuk mendukung upaya penanganan penyebaran virus corona di wilayah Penajam Paser Utara.
KAGAMA Penajam berikan bantuan penanganan COVID-19
Kamis, 23 April 2020 11:13 WIB
Bantuan itu wujud kepedulian alumni Universitas Gajah Mada (UGM) untuk membantu pemerintah kabupaten dalam menanggulangi virus corona