Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyuarakan dukungannya jika para pemain memutuskan menempuh aksi "walk-out" meninggalkan lapangan untuk menyikapi pelecehan rasial.
"Tentu saja," katanya singkat ketika ditanya wartawan mengenai hal itu, seperti dilansir laman resmi Manchester City, Selasa.
"Para pemain saya mendukung inisiatif perlawanan (terhadap pelecehan rasial) dan yang harus dilakukan adalah memeranginya setiap hari dan ini tidak bisa hanya dilakukan satu tim saja," ujar Guardiola menambahkan.
Liga Inggris tidak luput dari menjamurnya sikap rasisme dari tribun penonton sepak bola yang terjadi di hampir seantero Eropa sepanjang tahun 2019.
Penyerang Manchester City Raheem Sterling sempat mendapat pelecehan rasial dari suporter Chelsea pada Juli.
Sebaliknya suporter Manchester City sendiri juga berada di posisi yang diduga sebagai pelaku pelecehan rasial sebagaimana diklaim oleh gelandang Manchester United Fred.
Akhir pekan lalu, bek Chelsea Antonio Ruediger juga mengaku menjadi korban pelecehan rasial dari suporter Tottenham Hotspur.
Guardiola menilai bahwa problematika rasisme dalam sepak bola bukan baru-baru ini terjadi dan menurutnya perlu waktu dan tenaga ekstra untuk bisa memberantas hal tersebut.
"Saya pikir ini masalah yang sudah terjadi selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad. Sekarang kian terekspos karena media kian banyak menyorotinya," ujarnya.
"Kita jelas harus melawannya, tetapi jelas butuh waktu untuk bisa memberantas hal itu sepenuhnya," pungkas Guardiola.