Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Poros jalan dari Loa Janan menuju Tenggarong hingga ke Kota Bangun di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi kawasan yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kapolres Kukar AKBP I Gusti Kade Budhi Harryarsana melalui Kasat Lalu Lintas AKP Yovan Fatika di Tenggarong, Jumat, mengatakan poros jalan tersebut selain ruas jalannya relatif sempit, juga banyak terdapat kerusakan cukup parah.
Menurut dia, jalur Loa Janan sampai ke Kota Bangun itu merupakan jalur yang padat kendaraan.
Setiap hari, ujarnya, volume kendaraan bermotor yang melintas mencapai dua ribu unit, baik mobil maupun sepeda motor.
Dalam catatan Satlantas Polres Kukar, sejak Januari hingga pertengahan Maret 2012, terdapat 20 kasus kecelakaan lalu lintas yang di antaranya terjadi di jalur Loa Janan-Kota Bangun.
Untuk April 2012, katanya, ada dua korban meninggal akibat kecelakaan di jalur Loa Janan-Tenggarong.
Guna meminimalisasi kerawanan lakalantas, lanjutnya, pihak Satlantas Polres Kukar memberlakukan pembatasan waktu lalu lintas bagi kendaraan berat, yakni dibatasi waktu melintasnya dari jam 00.00 sampai 05.00 dini hari.
Disinggung soal banyaknya jalan yang rusak hingga menyebabkan kecelakaan, menurut dia, hal itu merupakan tanggung jawab utama pemerintah, sehingga harus segera dilakukan perbaikan.
Namun demikian, lanjut dia, pihak kepolisian berusaha mengatur kondisi lalu lintas agar tetap tertib dan aman.
Selain itu, diimbau kepada seluruh pengguna jalan, terutama dari jalur Loa Janan ke Kota Bangun, agar berhati-hati karena selain jalan yang sempit dan padat juga banyak jalan yang rusak.
Sementara itu, anggota DPRD Kukar dari daerah pemilihan Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Trisno Widodo, menyatakan rasa kekecewaannya terhadap pemerintah yang selalu terlambat dalam menangani perbaikan jalan, terutama poros Loa Janan-Tenggarong.
"Jalan ini merupakan jalan negara sehingga menggunakan dana APBN, namun setiap tahun perbaikannya selalu terlambat, atau mungkin menunggu warga menanam pohon pisang di jalan berlubang dulu," kata Trisno.
Menurut dia, kerusakan jalan yang parah akan menambah kerawanan terjadinya kecelakaan.
Sampai saat ini, katanya, lubang di jalan sudah tak terhitung jumlahnya, sedangkan pohon pisang dan batang pohon makin banyak yang ditanam warga. (*)