Penajam (ANTARA) - Penempelan tanda atau "labeling" berupa stiker bertuliskan Keluarga Tidak Mampu di setiap rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terus berlanjut.
Kepala Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurbaya saat ditemui, Jumat mengatakan, pemasangan stiker tanda penerima bantuan sosial (bansos) PKH dari Kementerian Sosial terus dilakukan.
"Sesuai perintah pimpinan daerah kegiatan penempelan atau pemasangan stiker di setiap rumah PKM PKH akan terus dilanjutkan," ujarnya.
Kali ini penempelan stiker bertuliskan Keluarga Tidak Mampu di setiap rumah KPM PKH menurut Nurbaya, dilakukan di wilayah Kecamatan Waru.
Saat pemasangan tanda di setiap rumah KPM PKH dilakukan di Desa Api-Api, Kecamatan Waru lanjut ia, dari 137 calon KPM PKH, sebanyak 30 KPM PKH menyatakan mengundurkan diri.
"Sekitar 30 kepala keluarga termasuk empat Ketua RT memilih mundur tidak mau menerima bantuan dari pemerintah itu dengan alasan malu atau tidak bersedia rumahnya dipasangi stiker PKH," ungkap Nurbaya.
Sementara saat penempelan stiker tanda penerima bansos PKH dilakukan di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, dari 97 calon KPM PKH, sebanyak 27 KPM PKH menyatakan mengundurkan diri.
Sedangkan di Desa Sesulu, Kecamatan Waru sebanyak 49 KPM PKH mengundurkan diri dari total 164 calon keluarga penerima manfaat PKH tersebut.
Sebelumnya tercatat sebanyak 211 calon KPM PKH di wilayah calon ibu kota baru itu juga mengundurkan diri, saat pemasangan stiker bertuliskan Keluarga Tidak Mampu di setiap rumah KPM PKH.
Pemasangan stiker bertuliskan Keluarga Tidak mampu tersebut bertujuan agar pengentasan kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara tidak salah sasaran.
Nurbaya menargetkan verifikasi terhadap 599 calon penerima manfaat bantuan sosial PKH di wilayah Kecamatan Waru, dapat diselesaikan hingga akhir Desember 2019.