Balikpapan (ANTARA) - Tim Sekolah Peduli Rupiah (SPR) SMK Negeri 6 melakukan kegiatan razia uang lusuh (Rusuh) yang merupakan program dari Bank Indonesia (BI) untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar uang rupiah.
“Rusuh itu Razia Uang Lusuh. Tentu saja uangnya kami ganti dengan uang baru dari BI,” kata Duta Rupiah SMK Negeri 6 Balikpapan, Nur Muliansyah dan Khayizatul Muniroh .
Sekolah Peduli Rupiah adalah program Bank Indonesia (BI) untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar uang rupiah, baik uang kertas maupun uang logam diperlakukan selayaknya memang barang berharga.
“Uang kertas persisnya mengikuti lima Jangan, (Jangan Dilipat, Jangan Diremas, Jangan Dicoret, Jangan Dibasahi, Jangan Distapler)," kata Muliansyah.
Dalam kegiatan Rusuh, para Duta Rupiah melakukan aksinya di kantin sekolah. Setelah beberapa waktu, Duta Rusuh di kantin tidak lagi menemukan uang lusuh kemudian bergeser ke Pasar Bangun Reksa, pasar yang tak jauh dari sekolah.
“Rusuh itu berpasangan dengan Si Tulus atau Silakan Tukar Uang Lusuhmu,” kata Duta Rupiah lainnya Khayizatul Muniroh lagi.
Dalam kesempatan SiRup alias Sosialisasi Rupiah, Duta Rupiah SMKN 6 juga mengenalkan keaslian uang rupiah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Menurut Muniroh, SiRup digelar untuk seluruh warga sekolah.
“Ada juga kami bikin PR SENI (Peduli Rupiah Sejak diNI) buat adik-adik di SDN 032 Balikpapan Utara,” kata Muniroh lagi.
Kegiatan lainnya, Vidgram Contest dan Ranking 1 untuk seluruh warga sekolah. Dalam Vidgram Contest para siswa SMK Negeri 6 Balikpapan membuat video tentang 5Jangan ataupun 3D yang kemudian diunggah ke Instagram.
Sekolah Peduli Rupiah (SPR) adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dan Pemkot Balikpapan.