Penajam (ANTARA) - Penanganan abrasi di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membutuhkan dana miliaran rupiah, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Andi Dahrul.
"Titik abrasi cukup parah di Pantai Corong Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, dan perkiraan sementara penanganan abrasi di Pantai Corong itu membutuhkan dana sekitar Rp35 miliar," katanya saat ditemui di Penajam, Kamis.
Sementara untuk penyelesaian penanganan abrasi di sepanjang pesisir pantai Desa Api-Api hingga Sesulu, Kecamatan Waru, katanya, diperkirakan masih membutukan dana sekitar Rp6 miliar.
"Masih ada beberapa meter di sepanjang pesisir pantai Desa Api-Api sampai Sesulu belum terpasang tanggul atau bronjong," katanya.
Ia mengatakan perhitungan penanganan abrasi tersebut belum termasuk titik abrasi di pesisir pantai wilayah Penajam Paser Utara lainnya.
Dari panjang garis pantai di wilayah Penajam Paser Utara yang mencapai 272 kilometer, kata dia, wilayah pesisir pantai Kelurahan Kampung Baru, Sungai Parit, serta Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam juga mengalami abrasi cukup parah.
Abrasi cukup parah, katanya, juga terjadi di wilayah pesisir pantai Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, yang akan berdampak kepada ratusan hektare tambak milik warga sekitar.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara belum mengajukan bantuan dana penanganan abrasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB).
Untuk mengajukan bantuan anggaran penanganan abrasi kepada BNPB tersebut, kata dia, terlebih dahulu harus ditetapkan status siaga darurat oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Menetapkan status siaga darurat tersebut, kata dia, ada beberapa komponen yang harus terpenuhi seperti menimbulkan keresahan yang cukup besar di masyarakat dan dampak lainnya.
"Dua tahun terakhir tidak ada lagi pembangunan tanggul atau bronjong untuk penanganan abrasi, penanganan abrasi di pesisir pantai Desa Api-Api hingga Sesulu dilakukan pada 2017," demikian Andi Dahrul.