Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur meminta bantuan pemerintah pusat untuk menangani erosi pantai (abrasi) di wilayah pesisir di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu yang semakin parah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pusat dan provinsi untuk mencegah abrasi tidak makin parah," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Marjani di Penajam, Selasa.
Pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi diharapkan segera meninjau dan secara teknis membuat penahan abrasi, sehingga dapat mengurangi erosi atau pengikisan pantai yang semakin parah.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah mengajukan usulan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan abrasi, tetapi belum mendapat tanggapan.
Bronjong atau penahan abrasi yang ada saat ini merupakan bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN melalui BNPB.
"Usulan perbaikan bronjong dan kelanjutan pembuatan sepanjang pantai sudah diajukan, tapi belum direspons," jelas dia.
Pengikisan pantai di wilayah pesisir tersebut membutuhkan penanganan serius dan cepat, sebab dampaknya membuat garis pantai dengan pemukiman semakin dekat.
Kawasan strategis ekonomi seperti lahan persawahan, perkebunan, pertambakan dan pantai pariwisata harus terlindungi dari abrasi
Pengikisan atau erosi pantai terjadi karena gelombang dan arus laut (pasang surut air laut) yang merusak garis pantai.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga berupaya mengatasi erosi pantai secara alami dengan penanaman bakau (mangrove).
"Penanganan abrasi butuh anggaran yang cukup besar, jadi dibutuhkan bantuan dari pusat dan provinsi," kata Marjani.