Samarinda (ANTARA) - Hasil Sidang Pleno 1 2023 oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Mahakam Kalimantan Timur (Kaltim), merekomendasikan penanganan abrasi pada dua pantai di Kota Balikpapan.
"Dua pantai di Balikpapan yang mendapat rekomendasi penanganan tersebut adalah Pantai AURI dan Pantai Tanjung Bayur," ujar Kabid Sumbar Daya Air Dinas PUPR Provinsi Kaltim Runandar usai memimpin Sidang Pleno ke-I TKPSDA WS Mahakam di Samarinda, Selasa.
Rekomendasi dikeluarkan karena akibat daya rusak air berupa gelombang telah menyebabkan abrasi parah dan merusak konstruksi penahan ombak di Pantai AURI, bahkan garis pantainya bergeser ke darat antara 12-15 meter.
Sedangkan di Pantai Tanjung Bayur, akibat gelombang dan pasang laut menyebabkan abrasi di sepanjang kawasan itu. Bahkan sejumlah pohon kelapa ada yang tumbang maupun terdorong ke kawasan darat akibat tempat cengkeraman akar pohon terkikis air.
Padahal Pantai Tanjung Bayur dan bagian daratnya, kata dia, merupakan kawasan wisata dan perekonomian masyarakat karena di sana ada beberapa gazebo serta perkebunan kelapa dan tambak ikan, sedangkan garis pantainya diperkirakan sudah bergeser sekitar 150 meter ke arah darat.
Terdapat empat rekomendasi penanganan dua pantai tersebut. Pertama adalah Pantai AURI dan Pantai Tanjung Bayur dijadikan prioritas penanganan dengan mempertimbangkan fungsi dan peruntukannya.
Kedua adalah perlu kajian komprehensif dalam penanganan kedua pantai. Ketiga, perlu pelibatan masyarakat dalam penyusunan kajian dan penanganannya. Keempat, penanganan dua pantai dilaksanakan oleh instansi berwenang.
Sidang Pleno ke-I TKPSDA WS Mahakam ini difasilitasi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda Kementerian PUPR. Sedangkan tema yang diangkat adalah isu strategis terkait sumber daya air di wilayah Sungai Mahakam.
Sementara Ketua Sekretariat TKPSDA WS Mahakam yang juga Kasi Perencanaan BWS Kalimantan IV Samarinda, Agung Guntoro, mengaku bersyukur atas keputusan sidang yang merekomendasikan penanganan prioritas dua pantai tersebut.
Tindak lanjut dari ini adalah pihaknya segera menyusun perencanaan pada tahun ini juga sesuai hasil rekomendasi, termasuk memetakan kemungkinan lokasi yang bisa ditanami mangrove jenis tertentu yang cocok, sehingga tahun 2024 bisa dilakukan aksi.