Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menunggu kecocokan waktu kedua tokoh tersebut.
"Pertemuan Prabowo dan Jokowi pada saatnya pasti akan terjadi, dan saya memprediksi pertemuan ini akan terjadi. Namun, kapannya, itu yang saya belum bisa karena kesibukan keduanya," kata Muzani di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pertemuan keduanya bukan sesuatu yang sulit karena pernah terjadi pada tahun 2014, yaitu 3 hari sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden dan momentum tersebut akan terjadi. Namun, waktunya belum bisa dipastikan.
Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa komunikasi terakhir antara perwakilan kubu Jokowi dan Prabowo belum ada kecocokan waktu di antara keduanya karena jadwal keduanya masih padat.
Pertemuan keduanya bisa terjadi pada bulan Juli seperti yang dikatakan kubu Jokowi, atau pada bulan-bulan ke depan.
"Bisa lebih cepat pada bulan-bulan ini dan bisa agak lambat. Akan tetapi, yang pasti terus terang saya belum bisa memperkirakan karena keduanya kesibukannya sangat padat sekali," ujarnya.
Muzani yang juga Wakil Ketua MPR RI menilai ide untuk mempertemukan dan saling manyatukan dua kubu pasca-Pilpres 2019 merupakan langkah yang sangat baik.
Hal itu, menurut dia, karena secara sadar atau tidak, terjadi pembelahan di tengah masyarakat akibat dari proses Pemilu 2019, ada pendukung 01 dan pendukung 02 sehingga keperluan untuk menyatukan menjadi sesuatu yang dianggap sebagai sebuah kebutuhan.
"Namun, saya kira sebagai sebuah bangsa yang saling bersaudara dan memiliki kepentingan harmoni satu sama lain, masyarakat sudah saling mulai merasakan adanya keperluan untuk saling menghargai satu sama lain. Saya kira harmonisasi di antara masyarakat sudah mulai terjadi, bahkan di tingkat mana pun," katanya.