Balikpapan (ANTARA) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Balikpapan banyak diminati dengan menerima berkas calon siswa baru antara 500 hingga 600 berkas per tahun, meski daya tampungnya hanya 125 siswa.
"Padahal daya tampung kami hanya 125 siswa," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan Hakimin.
Sebagai sekolah yang memberi titik berat khusus pada berbagai aspek agama Islam, MAN memang berada di bawah pengelolaan Kemenag.
Melihat tingginya minat orang tua dan pelajar untuk bersekolah di madrasah tersebut, Kemenag Balikpapan segera menambah daya tampung MAN dengan menambah ruang belajar.
"Tapi karena keterbatasan lahan di Prapatan, ruang belajar baru akan dibangun di lahan kami di Km 8 Jalan Soekarno-Hatta," kata Hakimin.
Menurut Hakimin, di Km 8 itu Kemenag memiliki lahan seluas 1 hektare. Sedangkan pembangunan lokal kelas akan menggunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
"Kami memang belum mendapat izin untuk membangun sekolah baru, sehingga gedung yang kita bangun di Km 8 ini adalah filialnya (cabang) MAN di Prapatan. Jadi hanya pengembangan lokal saja," jelas Hakimin.
Lebih jauh, menurut Hakimin, proyek pengembangan lokal MAN di Km 8 sudah diprogramkan sejak tahun 2017. Pematangan lahan telah dilakukan dengan biaya mencapai Rp1,5 miliar.
Tahun ini proyek tahap kedua dilakukan dengan membangun gedung-gedung kelas dengan perkiraan total nilai proyek Rp4,4 miliar.
"Dengan demikian, kami menargetkan sudah bisa menerima siswa baru untuk filial itu di tahun 2020. Insya Allah kami akan terima 3 kelas," kata Hakimin.
Tentang guru yang akan mengajar di filial itu, sebutnya, sudah ada dan sudah pula bertugas mengajar di MAN.