Samarinda (ANTARA) - Satuan Brimob Polda Kaltim menerjunkan satu Tim Penjinak Bom dari Detasemen gegana untuk melaksanakan sterilisasi ruangan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Kamis (9/5).
Komandan Satuan Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol Mulyadi SIK, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan ruangan yang akan dipakai untuk dilaksanakannya Rapat Pleno Terbuka serta mengantisipasi adanya bahan-bahan peledak yang dapat mengganggu jalannya acara.
"Kami terjunkan tim penjinak bom dari Detasemen Gegana untuk melaksanakan sterilisasi. Hal ini sekaligus sebagai upaya kita memastikan kemanan tempat berlangsungnya acara agar dapat berjalan dengan aman," ujar dia.
Ia menjelaskan tim penjinak Bom Detasemen Gegana melakukan pengecekan sesuai dengan prosedur standar operasi.
Bahkan, tindakan sterilisasi tersebut bukan hanya dilakukan pada ruangan saja, tetapi juga pada pintu masuk ruangan.
Lebih lanjut, selain melaksanakan sterilisasi ruangan Rapat Pleno Terbuka, Brimob Kaltim nantinya juga akan memeriksa setiap peserta yang memasuki maupun keluar ruangan rapat dengan menggunakan alat metal detectors.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui benda benda yang mencurigakan, bahkan berbahaya bagi peserta Rapat Pleno tersebut.
"Kami berharap dari segala upaya yang kita siapkan jelang Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 tingkat Provinsi Kalimantan Timur ini dapat berjalan dengan aman tanpada ada satupun hambatan," kata dia.
Terpisah Ketua KPU Provinis Kaltim Rudiansyah menyampaikan, ucapan terima kasih kepada Kepolisian dan TNI yang telah dan banyak membantu KPU Kaltim dalam Pemilu.
"TNI dan Polri cukup memberikan rasa aman kepada seluruh pemilih yang ada di Kalimantan Timur, juga rasa aman bagi penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu sehingga hari ini pelaksanaan Pemilu di Kalimantan Timur semuanya berjalan dengan lancar, " kata Rudiansyah.
Ia menyampaikan rasa bangganya kepada peserta Pemilu, karena hingga hari ini masih tertib mengikuti seluruh tahapan-tahapan sesuai mekanisme, tidak pernah melakukan hal-hal di luar peraturan.
"Budaya berdemokrasi ini saya pikir patut kita pertahankan," imbuh Rudiansyah.
Rapat ini dihadiri Komisioner 10 KPU Kabupaten/Kota di Kaltim dan juga Bawaslu Kaltim, tampak juga hadir Kapolda Kaltim, Kapolres Samarinda, Danrem 091/ASN, serta saksi-saksi dari pasangan calon Presiden-Wakil Presiden, dan saksi calon anggota DPD dan Partai Politik.