Balikpapan (ANTARA) - Sebanyak 5.000 sambungan rumah tangga (SR) dari jaringan gas bumi (jargas) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah bisa digunakan sejak Rabu 27/3.
Sambungan gas itu terpasang untuk warga Kelurahan Karang Rejo, Sumber Rejo, Karang Jati, dan Gunung Sari Ulu di Kecamatan Balikpapan Tengah.
"Sekarang Bapak-Ibu insya Allah mendapatkan gas yang lebih hemat untuk keperluan sehari-hari," kata Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat peresmian jargas di halaman Kantor Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kota Balikpapan.
Ia menyebutkan bila dibandingkan dengan elpiji, gas dari jargas hampir 3 kali lipat lebih murah atau hingga Rp90.000 untuk elpiji non subsidi dan Rp20.000 untuk elpiji bersubsidi.
Menurutnya gas dari jargas dibanderol hanya Rp4.250 per meter kubik, sehingga untuk pemakaian setara elpiji non subsidi 12 kg, hanya Rp66.300. Harga elpiji 12 kg di Balikpapan adalah Rp155.000. Atau bila dibandingkan dengan pemakaian elpiji bersubsidi 3 kg yang Rp23.000 per tabung, gas dari jargas hanya Rp12.750.
“Jadi uangnya bisa disimpan untuk keperluan yang lain,” ujar Dwi.
Dwi Soetjipto dan tim Pertamina Gas saat mengunjungi salah satu rumah warga milik Ibu Ganesha (29) di RT 28 Nomor 20 Gunung Sari Ulu, untuk melihat pemakaian jargas tersebut.
"Dengan adanya sambungan gas kerumah kami sangat memudahkan, karena tidak lagi harus tenteng-tenteng tabung gas 3 kg untuk membeli," kata Ibu Ganesha.
Kepala SKK Migas juga memastikan bahwa jaringan gas kota tersebut sangat aman. Gas yang digunakan memiliki berat jenis yang lebih ringan dari pada udara sehingga bila bocor akan naik. Tekanan pada pipa juga rendah, hanya, 0,2 mili bar, sementara tekanan gas di tabung elpiji 8 bar. Itu pun masih jauh di bawah batas tekanan 7000 bar yang bisa membuat tabung gas meledak.
Sambungan baru sebanyak 5.000 SR ini merupakan penambahan dari 3.849 SR pada tahun 2016 yang merupakan program pertama jargas di Balikpapan. Saat itu yang mendapat adalah warga Kelurahan Karang Rejo dan Sumber Rejo.
“Kami akan terus usahakan agar seluruh warga mendapat SR jargas ini,” janji anggota Komisi VII DPR RI Ihwan Datu Adam.
Menurutnya, saat ini tengah diusulkan 100.000 SR baru untuk Kalimantan Timur, yaitu untuk kota-kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan dua kabupaten penghasil yaitu Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.