Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemkot Samarinda masih berkosentrasi untuk melakukan relokasi warga yang bermukim di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) dan telah menyiapkan beberapa unit rumah pengganti.
Kepala Dinas Permukiman dan Penataan Ruang (PUPR) Dadang Airlangga di Samarinda, Kamis, mengatakan program sterilisasi pemukiman sudah masuk di sepanjang ruas SKM, sisi Jalan Tarmidi, tepatnya mulai Jembatan Kehewanan hingga Jembatan Lambung.
"Ini sejalan dengan program Provinsi yang mau melanjutkan penurapan yang targetnya sepanjang SKM itu bersih dari permukiman," kata Dadang.
Ia mengatakan Pemkot Samarinda sudah menyiapkan 84 unit rumah pengganti untuk relokasi SKM di Handil Kopi, Kecamatan Sambutan, Samarinda.
Namun dia mengakui rumah yang disiapkan tersebut belum mengakomodir semua karena ternyata masih ada masyarakat yang akan dipindah namun belum terdata.
"Yang belum terdata ini sebetulnya rumahnya tidak berada di titik penurapan. Agak jauh. Tapi, Pak Nusyirwan (Wawali) minta didata sekalian. Supaya tidak ada perbedaan permukiman di SKM," ungkap Dadang.
Kendati demikian, warga yang terdata ini tidak bisa direlokasi segera, karena hunian untuk relokasi mereka belum disiapkan.
"Yang bisa dipindahkan segera baru 84 KK dulu karena rumahnya memang terkena lokasi penurapan," ungkap Dadang.
Nantinya warga di sekitar SKM yang belum terdata ini juga akan direlokasi secara bertahap.
"Kalau keuangan kita sudah sehat, kita relokasi. Sekarang, mereka yang belum terdata ini, akan kita data dulu," kata Dadang.
Dalam waktu dekat Wawali, lanjut Dadang, akan mendatangi langsung warga yang akan direlokasi ke Handil Kopi.
Wawali, menurut Dadang, akan menjelaskan mengapa rumah dan tanah pengganti di Handil Kopi, belum bisa segera menjadi hak milik warga lantaran ada larangan hibah.
Meski demikian, warga yang direlokasi tetap bisa menghuni rumah yang sudah disiapkan Pemkot tersebut.(*)