Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI Kalimantan menggelar operasi pasar selama tiga hari berturut-turut untuk mengatasi kelangkaan elpiji kemasan 3 kg di Samarinda dan Bontang, Kalimantan Timur.
Informasi yang diperoleh menyebutkan selama Rabu (6/9) hingga Jumat, mulai pukul 10.00 pagi, Pertamina mengalokasikan dan mendistribusikan 17.360 tabung elpiji 3 kg, untuk Samarinda disediakan 14.000 tabung dan Bontang 3.360 tabung.
Di dua kota itu, Pertamina mengucurkan pasokan elpiji 3 kg di 11 titik, yaitu 9 titik di Samarinda dan 2 titik di Bontang. Di Samarinda operasi pasar digelar di 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di 8 kecamatan, yaitu di Palaran, Samarinda Seberang, Sungai Kunjang, Sambutan, Sungai Pinang, Samarinda Utara, Samarinda Ilir, dan 2 SPBU di Samarinda Utara.
Di Bontang operasi pasar diselengarakan di kantor Kelurahan Lok Tuan dan di halaman Masjid Al Hijrah di Bontang Selatan.
Harga eceran tertinggi di Samarinda adalah Rp16.000 dan di Bontang Rp18.000. Karena sempat langka, bahkan di Balikpapan di mana elpiji dikemas, harga sempat menyentuh Rp35.000 per tabung.
"Kami pastikan pasokan elpiji bersubsidi untuk masyarakat miskin dan usaha mikro aman," kata General Manager (GM) MOR VI Yanuar Budi Hartanto.
Operasi pasar dilangsungkan Rabu hingga Jumat (6-8/9), sejak pukul 10.00. Para agen setempat membantu dengan menyediakan 560 tabung dalam sehari di setiap titik.
Satu penyebab utama kelangkaan kali ini adalah peningkatan konsumsi menjelang dan selama Idul Adha. Banyak rumah tangga yang menghidangkan masakan daging yang sebelumnya memerlukan waktu memasak lebih lama sehingga elpijinya lebih cepat habis.
"Sebelumnya kami sudah memperhitungkan sebelumya peningkatan ini dengan menambah pasokan 18.460 tabung untuk Samarinda dan 2.240 tabung di Bontang," kata GM Budi Hartanto.
Selain di Samarinda dan Bontang, kelangkaan elpiji 3 kg juga terjadi Balikpapan dan Berau. Warga Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, sampai Prapatan yang bertetangga dengan perumahan Pertamina di Gunung Dubbs, sempat antre panjang untuk mendapatkan elpiji 3 kg tersebut.
"Nanti Pemkot menyurati Pertamina untuk mengadakan operasi pasar di daerah yang mengalami kelangkaan elpiji melon," kata Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Balikpapan Arzaedi Rahman.
Arzaedi juga berharap warga mengadukan kelangkaan elpiji langsung ke Pertamina dan menyebutkan titik kelangkaan. (*)