Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kalimantan Timur dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan tahunan Satuan Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim atau Governors Climate and Forests Taskforce (GCF) dari 35 provinsi dan 9 negara bagian.
"GCF akan diselenggarakan di Kota Balikpapan selama lima hari, yakni 25-29 September 2017," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim Riza Indra Riadi saat konferensi pers di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Selasa.
Narasumber lain dalam konferensi ini adalah Silvia Irawan selaku Executive Director Institut Penelitian Inovasi Bumi (Inobu), kemudian Daddy Ruhyat selaku Ketua Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim.
Menurut Riza, Satuan Tugas GCF merupakan kolaborasi di level subnasional yang mencakup 35 negara bagian dan provinsi dari 9 negara di seluruh dunia, guna menjaga hutan tetap lestari dan mengatasi permasalahan perubahan iklim.
Dalam kaitan ini, pemerintah pada tingkat subnasional memegang peran penting dalam merealisasikan berbagai komitmen nasional yang telah dirumuskan.
Rumusan itu terutama dalam Pengaturan Konvensi Perubahan Iklim atau United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan Perjanjian Paris (Paris Agreement).
Terkait itu, kemudian Indonesia berkomitmen mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca hingga 29 persen tahun 2030 seperti dirumuskan dalam Perjanjian Paris, sehingga membutuhkan kerja sama pusat dan daerah yang fokus pada tindakan nyata dan berdampak langsung terhadap pengurangan deforestasi.
Sedangkan Pertemuan Tahunan GCF yang akan digelar di Balikpapan akan diberia nama Balikpapan Challenge, suatu inisiatif pemerintahan sub-nasional setingkat provinsi dan negara bagian yang menyatukan pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, petani, dan masyarakat adat dalam komitmen mengurangi deforestasi.
Balikpapan Challange, lanjutnya, merupakan proses multi-fase dalam mencari cara yang praktis dan nyata untuk meraih pembangunan berkelanjutan dan rendah emisi.
"Proses ini akan diawali dalam Pertemuan Tahunan GCF dalam Balikpapan Challenge, kemudian dilanjutkan dalam pertamuan UNFCCC di Bonn, Jerman, hingga sampai pada pertemuan tahunan GCF 2018," ucap Riza. (*)