Jakarta (ANTARA News) - Jebakan pertama yang perlu diwaspadai adalah tawaran dari situs internet yang mencurigakan.
Penjahat
siber selalu mengatur agar jebakannya terlihat asli dan sangat sulit
untuk dikenali sebagai jebakan. Jan Zika dari Avast’s Web Threat Lead
memiliki beberapa petunjuk agar aman berbelanja online.
Dalam siaran persnya, Jan Zika mengemukakan penjahat siber diketahui kerap mengirim 'tawaran spesial' surat elektronik (email).
Tawaran special atau Tawaran yang tidak bisa Anda lewatkan terkadang merupakan siasat pengelabuan (phishing)
agar pembeli mengunjungi situs belanja online curang yang ingin mencuri
informasi dan bahkan uang pengunjung. Penting bagi pembeli untuk
menggunakan perangkat keamanan dan memperhatikan segala rincian dalam
situs belanja online secara cermat.
-Gunakanlah kartu kredit.
Kartu kredit tidak hanya akan melacak setiap pembelian yang Anda
lakukan, lebih penting lagi, ia dapat menghubungi perusahaan penerbit
kartu kredit tersebut apabila ada tagihan yang mencurigakan. Sebagian
besar perusahaan kartu kredit akan menghubungi penjual untuk Anda dan
membalikan biayanya.
-Aktifkan fitur Otentikasi Dua Faktor di
Tiap Kesempatan. Otentikasi Dua Faktor mengharuskan pengguna memasukan
nama pengguna (username) dan kata sandi (password) untuk mengakses akun mereka.
Kode
akan dikirim ke telepon genggam atau email pengguna, atau dibuat pada
perangkat genggam tersebut melalui sebuah aplikasi, seperti
Authenticator dari Google. Fitur Otentikasi Dua Faktor memperingatkan
pengguna apabila ada orang lain yang ingin mengakses akun mereka, namun
gagal karena gagal memasukkan kode yang benar.
-Cari HTTPS
bewarna hijau. Pastikan tulisan HTTPS berwarna hijau. HTTPS merupakan
sebuah protokol yang mengenkripsi data Anda ketika dikirim melalui
internet. Bila halaman pembayaran (checkout page) yang Anda kunjungi tidak memiliki HTTPS berwarna hijau, jangan memasukkan data pribadi dan finansial Anda!
-Perbarui perangkat lunak Anda. Pastikan bahwa semua perangkat lunak dan perangkat keras Anda sudah diperbarui atau up-to-date. Penjahat siber kerap mengeksploitasi setiap kelemahan yang ada, yang bisa ditemukan pada perangkat lunak yang kadaluwarsa (outdated).
Mereka akan menginfeksi perangkat Anda melalui perangkat lunak tersebut
untuk mencuri data pribadi ketika melakuan pembelian online.
-Setia
pada situs yang Anda percayai dan dikenal umum. Usahakan agar Anda
selalu membeli di situs belanja online yang sudah diketahui umum.
Penjahat siber memiliki beragam cara untuk memancing pembeli untuk
membeli melalui situs internet jebakan. Beberapa situs berusaha
meyakinkan pembeli untuk tidak membeli melalui Amazon, misalnya, karena
situs belanja online tersebut sudah tidak bisa dipercaya dan kerap
menipu Anda tanpa mau bertanggung jawab.
Mereka kerap memikat pembeli dengan menawarkan produk yang sangat murah dan ulasan-ulasan positive
yang palsu. Bila ada situs belanja online yang terlalu bagus untuk bisa
dipercaya, berpikirlah dua kali sebelum membeli melalui mereka.
-Ketik
sendiri URL-nya. Banyak email jebakan menyertakan tautan yang tampak
asli dan sulit dikenali sebagai jebakan. Selalu lebih aman untuk
mengetik URL sendiri. Hindari mengeklik tautan atau lampiran yang ada
pada email promosi.
-Pasang antivirus pada semua perangkat Anda.
Perangkat lunak keamanan separti Avast dapat mendeteksi dan menghadang
serangan jebakan (phising) dan serangan dari situs internet jahat pada PC dan perangkat bergerak (mobile).
-Gunakan
browser yang aman, seperti browser Avast SafeZone. Avast Safezone
browser, yang dilengkapi dengan Avast Antivirus, memiliki fitur Bank
mode yang mengisolasi situs internet perbankan dan pembayaran pada
ruang yang terproteksi. (*)
Amankan Belanja Online
Jumat, 25 November 2016 10:27 WIB