Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim anggar Kalimantan Timur sukses meraih dua medali emas, satu perak dan lima perunggu pada Kejuaraan Nasional Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar atau PPLP 2016 di Manado, Sulawesi Utara.
Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kaltim Muslimin di Samarinda, Kamis, mengatakan dua medali emas masing-masing diraih Muhammad Rasyid dari nomor sabel putra kelompok SMP dan Anis Rohadatul di nomor floret putri kelompok SMA.
Sedangkan medali perak disumbangkan Muhammad Rismu Affan yang berlaga di nomor floret putra SMP.
"Adapun lima medali perunggu direbut Doni Rahman Juara pada floret putra SMP, Widya Ayu Wahyuni nomor floret putri SMP, Muhammad Roofi nomor degen putra SMA, Muhammad Firdaus nomor degen putra SMP, dan Agnes Deatiana Putri di nomor degen putri SMA," jelas Muslimin.
Ia menyatakan puas dan bangga dengan penampilan para atlet muda Kaltim pada kejurnas anggar PPLP tersebut, karena dari 23 atlet yang dikirim ke Manado, sebanyak delapan orang di antaranya bisa membawa pulang medali.
"Sebenarnya kami menargetkan tiga medali emas, namun satu medali emas harus kita relakan lepas. Tidak masalah dan hasil ini tetap kita syukuri sebagai sebuah prestasi yang membanggakan," katanya.
Menurut Muslimin, keberhasilan atlet pelajar Kaltim meraih prestasi di tingkat nasional merupakan aset positif untuk menatap PON Remaja II/2017 di Jawa Tengah dan PON XX/2010 di Papua.
"Hasil ini sebagai bekal persiapan kita untuk mengikuti kejuaraan skala nasional lainnya. Beberapa kelemahan dan kekurangan atlet akan dibenahi dan dimatangkan lagi, supaya mereka semakin bisa diandalkan memperkuat Kaltim," tambahnya.
Muslimin mengaku lega karena proses regenerasi atlet anggar yang dijalankan Ikasi Kaltim mulai membuahkan hasil. Atlet junior itu masih memiliki waktu panjang untuk meningkatkan teknik dan kemampuan agar prestasinya lebih moncer.
"Kejuaraan antar-PPLP menjadi salah satu persiapan jangka panjang Ikasi Kaltim menghadapi ajang nasional besar berikutnya, termasuk di antaranya PON 2020 di Papua," tegasnya. (*)