Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan meningkatkan pelabuhan pangkalan ikan Selili Kota Samarinda dari kelas D menjadi C.
"Pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili, kelasnya bisa ditingkatkan dari D menjadi C. Tetapi itu merupakan kewenangan Pemkot Samarinda. Kalaupun nantinya mau ditingkatkan, lahannya minimal seluas empat hektare sebab jika lahannya masih seperti saat ini, tentu belum bisa naik kelas," kata Kepala Dinas Kalautan dan Perikanan Provinsi Kaltim Nur Sigit di Samarinda, Minggu.
Di Provinsi Kaltim kata Nur Sigit, terdapat 12 pelabuhan pangkalan ikan, namun hanya delapan yang masih beroperasi, salah satunya adalah pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili di Samarinda.
Selain pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili di Samarinda, pelabuhan ikan yang ada di Provinsi Kaltim lanjutnya di antaranya, Sambaliung di Kabupaten Berau, pelabuhan pangkalan pendaratan ikan di Sangata, Kabupaten Kutai Timur dan Manggar Baru di Kota Balikpapan.
"Kalau memang sudah tidak memungkinkan, perlu dilakukan evaluasi, apakah pelabuhannya perlu dilakukan perluasan pada tempat yang sama atau dilakukan relokasi di tempat lain. Tetapi itu semua kewenangan masing-masing kabupaten dan kota," ucapnya.
Ia menyatakan, setiap hari pelabuhan pangkalan ikan Selili, melakukan bongkar muat ikan sekitar 40 ton.
"Diharapkan, pelabuhan lain juga kapasitasnya bisa ditingkatkan agar para nelayan maupun para pembeli ikan bisa leluasa melakukan transaksi jual beli ikan," ujar Nur Sigit.
Menurut ia, pelabuhan ikan di sejumlah kabupaten dan kota di Kaltim perlu dievaluasi, karena kondisinya saat ini sudah tidak memungkinkan.
"Lokasi dan arealnya tetap, sementara para pembeli ikan semakin bertambah. contohnya, pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili yang rata-rata melakukan aktivitas bongkar muat 40 ton per hari. Sekitar 20 persen atau delapan ton dijual ke luar Samarinda antara lain ke Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara. Sementara yang beredar di Samarinda rata-tara 32 ton, itupun masih kurang," jelasnya.
"Oleh karena itu Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim terus berupaya menarik para nelayan agar bisa melakukan pendaratan ikan atau bongkar muat di pelabuhan pangkalan ikan Selili," katanya.
Terpenting lanjut Nur Sigit, pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili ke depan harus ditingkatkan kelasnya, karena yang ada sekarang masih kelas D.
"Kami berharap, pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili bisa ditingkatkan menjadi kelas C dan namanya bukan lagi pangkalan tetapi pelabuhan perikanan pantai," ujarnya.
Pelabuhan pangkalan pendaratan ikan Selili kata ia, luasnya hanya 1,2 hektare.
"Sebagai pangkalan ikan tentu sudah terlalu sempit, sehingga perlu dilakukan evaluasi," kata Nur Sigit. (*)
Kaltim Segera Tingkatkan Pangkalan Ikan Selili
Senin, 19 September 2016 11:56 WIB