Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Sejumlah karyawan Bank Mandiri Area Samarinda, Kalimantan Timur, dalam rangkaian peringatan Hari Bumi dan Hari Kartini, turut bersih-bersih di Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
"Kegiatan kami hari ini dalam rangkaian Hari Bumi dan hari Kartini. Di internal kami, sekarang mengadakan lomba foto terkait Hari Kartini, makanya kami memungut sampah di SKM dan mengambil foto sebagai model "Kartini Mandiri" untuk dilombakan," ujar salah seorang pemungut sampah dari Bank Mandiri Iwan Setiawan di Samarinda, Sabtu.
Memungut sampah di SKM, lanjutnya, selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan juga sebagai salah satu cara mendidik sekaligus mengajak warga supaya tidak mengotori sungai, karena sungai tersebut masih digunakan warga untuk mandi dan cuci, termasuk di bagian hulu ada Intake Bengkuring milik PDAM sebagai sumber baku air bersih.
Selain itu, SKM merupakan sumber daya alam yang harus dijaga karena memiliki potensi besar untuk dijadikan kawasan pengembangan ekonomi dan ekowisata, sehingga warga setempat bisa menjadi operator kapal atau perahu jika ada wisatawan yang ingin menyusuri SKM.
Sementara itu, Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda Misman, mengatakan aset yang dimiliki komunitasnya baik berupa empat unit perahu, sejumlah baju pelampung, sarung tangan, dan sepatu boot, sebenarnya merupakan sumbangan dari donator yang dititipkan kepadanya.
Untuk itu, semua warga dipersilahkan menggunakan karena peruntukkan peralatan itu adalah untuk warga, namun peruntukkannya harus demi kepentingan SKM, yakni untuk membersihkan dan merawat sungai.
"Peralatan GMSS-SKM ini untuk kita, semua warga, jadi bebas digunakan untuk membersihkan SKM, namun syaratnya perlengkapan yang digunakan harus dirawat. Anggota GMSS-SKM juga harus membantu merawat setelah perahu dipakai seperti harus dicuci, kemudian jangka panjang harus didok dan dicat supaya awet," katanya.
Terkait dengan keinginannya menjadikan SKM sebagai lokasi wisata, lanjut dia, saat ini sudah tercipta satu perahu dan satu operator dari warga setempat yang siap. Bahkan sudah ada puluhan kali wisatawan memakai jasa operator tersebut untuk mengarungi SKM. (*)