Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Kekayaan budaya setempat juga terlibat dalam gerhana Matahari total (GMT) kali ini di Kalimantan Tengah. Mereka adalah peramal suku Dayak yang akan memperkirakan dari sisi budaya, apakah gerhana Matahari ini baik atau buruk untuk bangsa Indonesia.
Dia mengungkap "cara" meramal itu, di antaranya sang peramal akan duduk di satu gong yang telah disediakan. Setelah itu, peramal akan melihat dengan kebatinan orang yang akan diramal itu.
"Peramal ini akan berada di Bundaran Besar Palangka Raya yang menjadi pusat menyambut GMT. Tapi perlu dipahami, kita sebagai manusia tetap harus lebih percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ramalan ini lebih kepada prediksi yang mungkin bisa terjadi," tambahnya.
Sudah cukup banyak turis domestik dan mancanegara yang datang untuk GMT ini. Dari luar negeri, tercatat dari Jepang, Amerika, Rusia, Belanda, Spanyol, Brazil, Polandia, China, Australia, dan lain-lain. (*)