Samarinda (ANTARA Kaltim) - Ruas jalan di kawasan perbatasan negara, tepatnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yang menghubungkan Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, sudah tembus hingga Kecamatan Long Pahangai.
"Pembangunan ruas jalan ini menggunakan dana dari APBD Mahakam Ulu 2015 sebesar Rp40 miliar," ujar Kabid Sarana dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mahakam Ulu Evodius Awang saat dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Menurut ia, pembangunan jalan yang menghubungkan dua kecamatan yang berbatasan darat dengan Malaysia tersebut sepanjang 24,3 kilometer. Pembangunan ruas jalan ini untuk melanjutkan trase jalan yang sebelumnya dibangun menggunakan dana APBN.
Sementara dari titik Tiong Ohang ke arah hulu sungai, lanjut dia, justru sebelumnya sudah terbangun sepanjang 7 kilometer.
Bahkan pada 10 Desember 2015, tim provisional hand over sudah ke lapangan untuk melakukan serah terima kepada Pemkab Mahakam Ulu.
Evodius juga mengatakan untuk jalan dari Tiong Ohang ke jalan poros provinsi, telah dibuka dengan panjang 3,4 kilometer pada titik STA 17.850 dan dibuka satu mata pisau.
Pada kondisi jalan yang ada saat ini, tambahnya, ketika memasuki musim hujan masih bisa dilewati oleh kendaraan, namun harus melewati sejumlah anak sungai yang berarus deras dan agak dalam, sehingga jika dipaksakan kendaraan bisa tenggelam.
Sedangkan untuk perencanaan 2016, Pemkab Mahakam Ulu akan mengalokasikan anggaran infrastruktur untuk pembukaan badan jalan dan peningkatan badan jalan.
"Untuk anggaran dari APBN 2016 pada Desember ini sudah dimulai proses lelang, sementara untuk APBD, lelang baru bisa dimulai pada kisaran Januari - Februari tahun depan," ujarnya.
Pihaknya juga mengaku telah menganggarkan pengembangan jalan dari ruas kampung menuju jalan poros provinsi. Alokasi dana jalan untuk pembukaan jalan poros Tiong Ohang menuju jalan poros provinsi diperkirakan senilai Rp5 miliar.
"Pembukaan dan pembangunan jalan di perbatasan, merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah terhadap upaya percepatan pembangunan kawasan strategis baru, guna menyediakan infrastruktur dalam pengembangan ekonomi dari pinggiran," kata Ivo, panggilan akrabnya. (*)