Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jembatan Timbang di Kilometer (Km) 17 Balikpapan yang berfungsi mengukur kendaraan bermuatan berat, akan dipindah ke km 36 jalur Balikpapan-Samarinda karena di lokasi yang lama kondisi lahannya sulit dikembangkan.
"Sudah dipastikan akan pindah ke km 36, karena selain telah mendapat persetujuan dari Dirjen Perhubungan Darat, kami juga sudah menuntaskan pembebasan lahan di lokasi itu," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur Zairin Zain di Samarinda, Senin.
Luas lahan yang akan dibangun Jembatan Timbang mencapai 3,6 hektare (ha). Di lokasi tersebut juga akan dibangun ruang penindakan, yakni jika ada kendaraan yang bermuatan melebihi batas tonase, akan ditindak dan sebagian muatanhya akan dikurangi untuk disimpan sementara di gudang.
Didampingi Kepala UPTD Jembatan Timbang Kaltim Marthin M Sanda, Zairin melanjutkan, sebenarnya lokasi jembatan timbang yang ada sekarang cukup luas, tetapi karena topografinya bergunung sehingga perlu biaya sangat tinggi untuk menggusurnya, untuk itu perlu direlokasi ke tempat yang lebih luas dan mudah diratakan.
Mulai 2016, lanjutnya, akan dilakukan `land clearing` atau pematangan lahan, dilanjutkan dengan mengurus analisis manajemen dampak lingkungan (amdal), kemudian dilanjutkan dengan proses pembangunan fisik.
"Untuk rencana pembangunan fisik, kami sudah menyelesaikan detail engeneering design (DED). Kami berharap untuk pembangunannya bukan hanya dana dari APBD Kaltim, tetapi bisa didukung oleh pemerintah pusat melalui APBN," katanya.
Dilanjutkannya, relokasi jembatan timbang dilakukan karena luas lahan yang ada saat ini sudah tidak layak. Idealnya jembatan timbang memiliki kelayakan sebagaimana amanat Menteri Perhubungan Nomor 5 tahun 1995, antara lain harus dilengkapi gedung operasional, lapangan parkir, gudang penyimpanan barang, lapangan penumpukan barang, dan gedung genset.
Sementara di lokasi yang ada saat ini, sulit untuk ditambah berbagai fasilitas penunjang tersebut karena selain lahannya yang terbatas, juga karena di belakang kantor bergunung sehingga biaya untuk meratakan gunung lebih tinggi ketimbang merelokasi.
Sementara itu, studi lapangan relokasi atau penentuan lokasi jembatan timbang yang baru telah dilakukan oleh konsultan, bahkan Kementerian Perhubungan juga telah melakukan pengecekkan terhadap calon lokasi tersebut dan setuju sehingga kemudian dilakukan pembebasan lahan.
Menurut Marthin, jembatan timbang yang baru ke depan akan dipasangi kamera pengintai atau `closed-circuit television` (CCTV)) untuk menekan praktik pungutan liar oleh petugas terhadap para sopir truk yang kendaraannya kelebihan muatan.
"Kami berharap Jembatan Timbang Km 36 Balikpapan bisa mulai dibangun pada 2017, namun untuk kapan selesai dan beroperasi, kami belum bisa memastikan karena tergantung dukungan biaya baik dari APBD Kaltim maupun dari APBN," ucapnya. (*)
Jembatan Timbang Balikpapan Pindah ke Km 36
Senin, 14 Desember 2015 14:45 WIB