Batu Sopang (ANTARA Kaltim) - Camat Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, terus menanamkan kepada masyarakat setempat tentang pentingnya program Keluarga Berencana (KB), karena dampaknya dapat meningkatkan keharmonisan dan kesejahteraan keluarga.
"Apabila hanya dua anak yang diurus, maka keluarga tersebut tidak kerepotan membina karena tidak terlalu capai dan tidak terlalu banyak masalah, sehingga keharmonisan rumah tangga bisa terwujud," kata Camat Batu Sopang, Firmansyah di Batu Sopang, Senin.
Hal itu dikatakan Firmansyah saat menyambut kehadiran rombongan Smart B-More 2015 BKKBN Lintas Kalimantan yang perjalanannya dimulai dari Provinsi Kaltim, menuju Kalsel, Kalteng, hingga Kalbar dan kembali ke Kaltim.
Dia melanjutkan, jika ekonomi dalam keluarga tersebut pas-pasan, kemudian memiliki banyak anak, maka keluarga tersebut rentan menjadi orang miskin karena dengan banyaknya anak yang dimiliki, maka akan banyak masalah yang muncul.
Masalah tersebut di antaranya anak butuh makan dan minum yang cukup agar terpenuhi kebutuhan gizinya. Kemudian butuh biaya pendidikan dan biaya kesehatan yang membengkak akibat anak terlalu banyak.
Berbeda jika meskipun ekonomi keluarga pas-pasan, tetapi hanya memiliki dua anak, maka secara ekonomi akan stabil karena tidak membutuhkan banyak pengeluaran.
Selain itu, kasih sayang yang dicurahkan kepada kedua anaknya tidak terbagi, sehingga akan mampu menciptakan keluarga harmonis yang pada akhirnya akan sejahtera karena kebahagiaan keluarga akan berpengaruh pada semangat bekerja.
Sedangkan jika dari keluarga dengan ekonomi menengah ke atas yang memiliki banyak anak, meskipun secara ekonomi masih mampu bertahan, namun dari sisi kasih sayang kepada anak pasti tidak fokus, sehingga kondisi ini akan berpengaruh pada perkembangan mental anak.
Sedangkan untuk perkembangan jangka panjang, lanjut dia, maka kualitas sumber daya anak ketika dewasa ada kemungkinan akan rendah, karena tingkat perhatian orang tua terlalu banyak, akibat anak-anak tidak dekat atau kurang dekat dengan orang tua.
Jika anak tidak dekat dengan orang tua, maka ketika memiliki masalah, tentu tidak akan menyampaikan kepada orang tua, tetapi melampiaskan kepada hal lain. Jika sudah demikian, lanjutnya, maka pelarian anak banyak kepada hal yang negatif seperti narkoba, free sex, dan lainnya.
"Itulah sebabnya, saya terus menekankan kepada para kepala desa dan warga akan pentingnya KB, karena KB bukan hanya persoalan kontrasepsi, tapi rentetan ke belakangnya sangat banyak seperti masalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga masalah sosial," ujar Firmansyah.(*)