Presiden Tegaskan Pola Kerja Kabinet

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menegaskan pola kinerja kabinet agar optimal dan bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

"Yang berkaitan dengan presiden yang berkaitan dengan arah kebijakan dan arah kementerian akan terus saya sampaikan dalam sidang kabinet kita," kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Presiden menegaskan untuk Wakil Presiden, bertugas mengawasi implementasi program sekaligus melaksanakan fungsi kontrol.

"Menko kemudian, (tugasnya-red) koordinasi tugas kementerian di bawahnya sesuai instruksi yang saya sampaikan juga implementasinya. Dalam pelaksanaan program dilakukan oleh menteri tentu saja juga Kapolri dan Panglima TNI dan badan yang kita punyai," kata Presiden.

Ditambahkan Kepala Negara, "Saya hanya ingin menegaskan bahwa eksekusi itu ada di menteri, jadi di Menko, titik beratnya supervisi dan koordinasi."

Dalam sidang kabinet paripurna yang pertama setelah pergantian enam anggota kabinet pekan lalu, Presiden juga menegaskan pengaturan sidang kabinet dilakukan oleh Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung.

"Saat sidang paripurna hadir semua, Rabu minggu pertama sidang kabinet paripurna, kemudian Rabu minggu kedua sidang kabinet terbatas perekonomian dan maritrim. Rabu minggu ketiga untuk Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kemudian sidang ini baik paripurna maupun terbatas menteri bisa hadiri semoga arahan jelas meski sidang kabinet terbatas bisa dilakukan di luar itu yang baku tadi yang kita atur," kata Presiden.

Presiden berharap dengan penjelasan itu maka semua anggota kabinet kerja bisa bekerja serta mencapai target kerja yang ditetapkan.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengkomentarai rencana maskapai Garuda Indonesia yang akan membeli pesawat. Hal ini menimbulkan polemik karena hal itu dianggap bukan berada di bawah koordinasinya.

Kemudian Rizal Ramli juga terlibat perdebatan di media massa dengan Wapres Jusuf Kalla terkait rencana pemerintah akan membangun listrik 35.000 MW. (*)