Balikpapan (ANTARA) -
Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, mengingatkan warga harus lebih peka terhadap tanda-tanda pergerakan tanah seperti dinding retak, jalan amblas, atau pohon yang mulai miring dan tanah longsor.
“Deteksi dini sangat penting. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera lapor ke BPBD,” imbaunya, Kamis (20/11).
Ia mengatakan, peringatan itu muncul setelah hujan deras mengguyur Balikpapan dalam beberapa hari terakhir dan memicu tanah longsor di sekitar Mushola Sirotul Mustaqim, Jalan Tanjungpura No. 61, RT 25 Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota. Pergerakan tanah di lokasi tersebut kini mengancam bangunan mushola serta rumah warga yang berada di bawah tebing.
Menurut Usman, pemeriksaan tim lapangan menunjukkan pergeseran tanah cukup signifikan akibat curah hujan tinggi dan kontur tanah yang labil. Ia menegaskan, jika tidak segera dilakukan perbaikan, ada risiko bagian bangunan mushola roboh dan membahayakan warga sekitar. Selain mushola, longsoran tanah juga berpotensi menimbun rumah-rumah warga yang berada tepat di bawah area longsor. Retakan yang melebar dan posisi lahan yang miring membuat risiko longsor susulan semakin besar.

Sebagai langkah darurat, BPBD menyalurkan bantuan berupa terpal untuk menutup permukaan tanah yang retak agar tidak semakin tergerus air hujan.
Usman menjelaskan, pemasangan terpal hanya solusi sementara, sementara pemantauan rutin tetap dilakukan. BPBD juga berkoordinasi dengan kelurahan dan RT setempat untuk membatasi aktivitas warga di sekitar lokasi.
“Selama cuaca ekstrem masih terjadi, kami imbau warga tidak berada di dekat area retakan. Longsor susulan bisa terjadi kapan saja,” tegasnya.
Ia menjelaskan, untuk penanganan jangka panjang, BPBD akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Opsi penanganan mencakup perkuatan struktur tanah, pembangunan dinding penahan, atau renovasi ulang bagian mushola yang terancam rusak.
Usman menekankan keselamatan warga menjadi prioritas utama, sehingga penanganan permanen diperlukan agar longsor lebih besar tidak terjadi.
"Peristiwa di Balikpapan ini menjadi pengingat meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi di musim hujan. BPBD berharap partisipasi warga dapat membantu meminimalkan risiko korban dan kerugian. Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami,” pungkas Usman.(Adv)
