Balikpapan (ANTARA) -
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Usman Ali mengimbau seluruh warga untuk menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB) di rumah masing-masing. Langkah tersebut penting agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat tanpa kepanikan saat bencana terjadi.
Ia mengatakan bahwa Tas Siaga Bencana merupakan perlengkapan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh setiap keluarga. Tas tersebut berisi kebutuhan pokok yang dapat menunjang kehidupan minimal selama tiga hari pertama setelah bencana.
“Kesiapsiagaan dimulai dari hal paling sederhana, yaitu menyiapkan Tas Siaga Bencana. Tas ini membantu masyarakat bertahan hidup sementara waktu sebelum bantuan datang, terutama di masa-masa kritis pascabencana,” ujar Usman, di Balikpapan, Selasa.
Ia mengungkapkan berdasarkan pengalaman dari berbagai kejadian bencana menunjukkan bahwa bantuan tidak selalu bisa datang dengan cepat, terutama jika akses jalan terputus atau wilayah terdampak cukup luas. Karena itu, kesiapan individu dan keluarga menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko.
Oleh karena itu BPBD menyarankan agar isi Tas Siaga Bencana disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Namun secara umum, tas tersebut sebaiknya memuat air minum dan makanan siap konsumsi, obat-obatan pribadi, pakaian ganti, masker, hand sanitizer, tisu basah dan kering, peralatan mandi, senter, peluit, power bank, uang tunai, dokumen penting, serta perlengkapan ibadah. Tambahan lain yang disarankan antara lain jas hujan, selimut, dan perlindungan diri lainnya.
“Kami menyarankan masyarakat menyiapkan tas ini di tempat yang mudah dijangkau dan bisa langsung dibawa jika harus mengungsi. Isinya tidak perlu banyak, tetapi harus lengkap dan sesuai kebutuhan,” tuturnya.
BPBD juga mengingatkan agar masyarakat secara berkala memeriksa isi tas, terutama untuk memastikan makanan dan obat-obatan tidak kedaluwarsa.

Selain mendorong kesiapan fisik, BPBD memperkuat edukasi budaya siaga melalui sosialisasi di sekolah, komunitas, dan lingkungan RT.
Usman menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat.
“Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Dengan membiasakan diri menyiapkan Tas Siaga Bencana, berarti kita sudah melangkah satu tahap lebih maju dalam membangun kesiapsiagaan keluarga,” tegasnya.
Menjelang musim hujan, BPBD juga mengingatkan potensi bencana seperti banjir, longsor, dan angin kencang di beberapa wilayah rawan. Warga diminta untuk tetap waspada, memperhatikan informasi cuaca dari pihak berwenang, serta memastikan kesiapan keluarga jika harus mengungsi sementara.
“Kami berharap warga Balikpapan semakin sadar bahwa kesiapan itu menyelamatkan. Satu tas kecil bisa sangat berarti saat kondisi darurat,” kata Usman. I
Ia menambahkan dari kebiasaan sederhana seperti ini adalah langkah nyata yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa menunggu instruksi atau bantuan. (Adv)
