Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan bergerak cepat menindaklanjuti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat dengan membentuk satuan tugas (Satgas) khusus., bertugas untuk memastikan pembangunan dapur MBG di setiap kecamatan berjalan sesuai target.
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyebut langkah tersebut merupakan strategi percepatan agar instruksi Presiden dapat terealisasi.
“Presiden meminta Desember ini sudah ada peningkatan signifikan. Dengan adanya Satgas percepatan, maka bisa segera terwujud,” katanya di Balikpapan Rabu (20/8).
Ia menjelaskan Pemkot Balikpapan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mematangkan lokasi dapur MBG.
Tiga titik awal yang dipersiapkan berada di Balikpapan Timur, Utara dan Selatan dengan luas lahan antara 800 hingga 1000 meter persegi.
Menurut Bagus terdapat dua skema pembangunan dapur MBG yakni menggunakan anggaran pemerintah atau melalui kerja sama dengan pihak swasta maupun yayasan yang mendaftar sebagai mitra.
“Dapur MBG akan menjadi pusat produksi sementara distribusi bisa melalui katering. Kebersihan dan higienis tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Dikemukakannya, setiap dapur diproyeksikan melayani warga dalam radius enam kilometer. Untuk memastikan standar pengawasan akan melibatkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) TNI Polri serta pihak swasta.
“Semua pihak kita libatkan agar manfaat program ini bisa segera dirasakan masyarakat,” ujar Bagus.
Sebelumnya, Pemkot Balikpapan mendukung terhadap pembangunan fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diinisiasi oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Timur.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Ma'ud menilai upaya mendorong pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak usia sekolah, khususnya di Balikpapan Timur..
"Inisiatif pembangunan dapur gizi tersebut merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dan kepolisian dalam menciptakan generasi sehat dan kuat menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Rahmad.
Ia menjelaskan dapur gizi SPPG akan menjadi fasilitas pelayanan langsung bagi ribuan siswa sekolah dasar dan menengah pertama, sekaligus mendukung program prioritas nasional terkait peningkatan kualitas gizi anak.
“Sebagai informasi, dapur gizi ini akan melayani sekitar 36 ribu anak, mulai dari jenjang SD, SMP, dan lainnya. Semoga program ini berjalan lancar dan membawa manfaat luas bagi generasi masa depan kita,” ujarnya. (Adv).
