Balikpapan (ANTARA) - Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) menggelar Gebyar UMKM 2025 pada 12–14 Agustus di BSCC Dome Balikpapan sebagai ajang untuk mendorong pelaku usaha memperkuat inovasi, memperluas jejaring, dan meningkatkan daya saing.
“Kegiatan ini kami rancang bukan hanya untuk memamerkan produk, tetapi menjadi ruang kolaborasi, pembelajaran, dan peluang pasar bagi pelaku UMKM Balikpapan agar mampu naik kelas dan bersaing hingga level nasional,” kata Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setya Kesuma, Rabu (13/8).
Gebyar UMKM 2025 yang mengusung tema Wirausaha Tumbuh, UMKM Tangguh, Indonesia Maju diikuti 48 tenant pelaku usaha, ditambah instansi penyedia layanan publik seperti DPMPTSP, BPJS Ketenagakerjaan, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Balikpapan.
Adapun produk yang dipamerkan meliputi olahan pangan khas, kerajinan tangan, hingga busana hasil karya perajin lokal," ujarnya.
Ajang ini juga diramaikan dengan berbagai lomba, di antaranya Lomba Pesta Rasa Balikpapan yang diikuti 43 peserta, Lomba Souvenir dengan 20 peserta, Lomba Esport yang menyedot 635 peserta, serta Lomba Jualan Live Online (Live Selling) diikuti 43 peserta.
"Tidak hanya itu, Dekranasda Kota Balikpapan turut menggelar fashion show, disusul lokakarya mewarnai batik Balikpapan, Temu Mitra Usaha Mikro, dan talkshow bertema Artificial Intelligence serta Digital Marketing untuk UMKM," katanya.
Heruressandy memaparkan, hingga Juli 2025, DKUMKMP telah memfasilitasi penerbitan 17 sertifikat Batik Mark, 225 sertifikat halal self-declare, 346 sertifikat merek, dan 60 sertifikat perseroan perorangan.
Lanjutnya, dalam acara tersebut, nantinya diserahkan secara simbolis tiga sertifikat halal, tiga sertifikat merek, enam kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, dan enam kartu UMKM binaan hasil kerja sama dengan Bank Mandiri.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang sebelumnya membuka acara menekankan pentingnya inovasi agar produk UMKM memiliki identitas dan daya tarik khas daerah.
“Tidak cukup hanya satu atau dua produk saja. Yang kita butuhkan adalah inovasi yang beragam, sehingga bisa menjadi ikon dan ciri khas Kota Balikpapan,” ujarnya.
Rahmad juga mengapresiasi keterlibatan semua pihak, mulai dari pelaku usaha, pengusaha, komunitas kreatif, hingga pemangku kepentingan lain yang mendukung suksesnya kegiatan tersebut.
Menurutnya, Gebyar UMKM 2025 tidak sekadar menjadi perayaan, tetapi juga bentuk nyata pemberdayaan pelaku usaha, memperkuat gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia, dan memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus, sekaligus memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Semoga kegiatan ini memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rahmad (Adv).
