Samarinda (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) berkolaborasi mencetak generasi toleran diawali dari Rembuk Merah Putih, agar peserta rembuk mampu membangun narasi sejuk untuk persatuan dan kesatuan.
"Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus terus memperkuat nilai-nilai toleransi, cinta kasih, dan persaudaraan untuk melawan segala bentuk pemikiran yang mengarah pada kekerasan," kata Kasubdit Pengawasan BNPT RI Suniah Setyowati saat Rembuk Merah Putih di Samarinda, Rabu.
Oleh karena itu, melalui Rembuk Merah Putih dengan tema "Pitutur Cinta dan Tinta Emas", pihaknya berkomitmen untuk membangun karakter generasi muda yang penuh kasih sayang, toleran, dan cinta perdamaian.
Ia juga mengatakan, radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata yang merongrong persatuan dan kedamaian bangsa. Paham ini tidak hanya mengancam keamanan bangsa, tetapi juga merusak sendi-sendi kebhinekaan yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini bukan sekadar slogan, melainkan sebuah gerakan nyata untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti cinta kepada Tuhan, cinta sesama manusia, cinta kepada alam, dan mencintai diri sendiri," katanya.
Menurutnya, tema ‘’Pitutur Cinta dan Tinta Emas’’ ini bertujuan untuk membentuk karakter pelajar, jurnalis kampus, wartawan, dan konten kreator yang penuh kasih sayang, toleransi, dan kedamaian.
Konsep ini berfokus pada pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai cinta yang menjadi dasar dalam menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya berbangsa dan bernegara.
Ia mencontohkan, aksi terorisme yang dilakukan Agus Muslim di Maplosek Astana Anyar Bandung, 7 Desember 2022, menjadi bukti bahwa kelompok ini tetap berbahaya, bisa setiap saat melakukan aksi terorisme.
"Walau hingga kini tidak ada aksi terorisme, tapi telah terjadi ratusan penangkapan kelompok radikal terorisme, dan ribuan konten radikal di youtube yang bisa dideteksi, sehingga kita harus selalu waspada," katanya.
