Balikpapan (ANTARA) - Turnamen bulu tangkis Kapolda Cup 2025 yang digelar Polda Kalimantan Timur menjadi ajang strategis untuk menjaring atlet-atlet muda berbakat menuju Kapolri Cup dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Turnamen ini tidak hanya untuk memeriahkan HUT Bhayangkara, tapi juga menjadi upaya nyata penjaringan bibit atlet sejak dini, khususnya untuk menyambut PON 2028,” ujar Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud saat membuka turnamen di Balikpapan, Senin (26/5).
Dia mengatakan, Kalimantan Timur perlu mempersiapkan generasi atlet baru agar mampu bersaing secara nasional. Ia juga mendorong agar Kapolda Cup bisa laksanakan di kabupaten/kota sebagai bagian dari agenda pembinaan jangka panjang.
Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yulianto menambahkan, selain PON, turnamen ini juga menjadi salah satu ajang seleksi untuk atlet yang akan dikirim ke Kapolri Cup di Jakarta.
“Polda Kaltim siap berpartisipasi dengan mengirimkan atlet terbaik. Proses seleksi dilakukan sejak sekarang, termasuk dari peserta turnamen ini,” kata Endar.
Ia menuturkan bahwa ajang ini terbuka bagi atlet dari berbagai kabupaten/kota, termasuk hasil kolaborasi dengan komunitas bulu tangkis setempat.
“Kami akan pantau potensi atlet muda dari turnamen ini. Beberapa bisa direkomendasikan ikut seleksi ke tingkat nasional, bahkan mungkin direkrut daerah,” ujarnya.
Pada pembukaan Kapolda Cup, hadir pula para mantan pemain nasional seperti Barry Angriawan, Ricky Widianto, dan Muhammad Rian Ardianto, yang menjadi penyemangat bagi para peserta.
Yuliyanto menjelaskan, turnamen itu dijadwalkan berlangsung hingga awal Juli 2025 yang diikuti sebanyak 100 peserta, dan menjadi bagian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Tak hanya turnamen bulu tangkis, kata Yuliyanto kegiatan lain seperti gerak jalan sehat dan aksi kebersihan juga akan digelar sebagai rangkaian acara.
“Ini adalah bagian dari peringatan HUT Bhayangkara yang menyatu dengan semangat pembinaan atlet dan sinergi institusi,” ujar Yulianto.