Bontang (ANTARA Kaltim) - Legislator dari Komisi II DPRD Kota Bontang, Taqbir Ali, menegaskan, Disperindag dan UMKM setempat harus mengantisipasi potensi kisruh saat dilakukan pembagian petak Pasar Rawa Indah dengan menyiapkan data valid para pedagang.
"Kami sudah lama meminta Disperindagkop dan UMKM Kota Bontang agar menyiapkan data valid pedagang pasar induk Rawah Indah yang habis terbakar sebagai upaya mengantisipasi potensi kisruh saat dilakukan pembagian petak," ungkap Taqbir Ali, Selasa.
Sebelumnya kata Taqbir Ali, potensi keributan kerap terjadi akibat tumpang tindihnya data yang tidak akurat sehingga memicu kemarahan para pedagang.
"Contohnya, pembagian petak Pasar Telihan dan petak Pasar Sementara di Jalan KS Tubun Bontang, yang sempat diwarnai ketegangan dan nyaris berakhir ricuh akibat data pedagang tumpang tindih," kata Taqbir Ali.
Jika hal tersebut tidak segera dievaluasi menurut dia, Komisi II tidak bisa menjamin pembagian kios di Pasar induk Rawa Indah bisa berlangsung lancar, tanpa kendala.
"Kami khawatir, pengalaman di Pasar Telihan dan Pasar Sementara terulang bahkan bisa lebih, jika Disperindagkop dan UMKM tidak menyiapkan data valid pedagang dari sekarang karena jangankan pasar permanen pasar sementara saja sudah ribut," ujar Taqbir Ali.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu meminta agar paling lambat akhir Januari 2015 Disperindagkop sudah menyampaikan data resmi pedagang yang akan menempati bangunan Pasar Rawa Indah itu kepada Komisi II DPRD Bontang.
"Data ini akan menjadi acuan DPRD guna melakukan koordinasi dan pemanggilan kepada Asosiasi dan perwakilan pedagang Pasar Rawa Indah," katanya.
"Kenapa kami minta data itu, karena ujung- ujungnya kalau ada masalah pasti pedagang mengadu ke DPRD. Jadi lebih baik masalah ini diantisipasi sejak dini," ungkap Taqbir Ali.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar Bontang, Haedar mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan "database" pedagang yang berhak mendapatkan petak di Pasar induk Rawa Indah.
Disperindakkop dan UMKM Kota Bontang kata Haedar, tetap memprioritaskan pedagang lama berdasarkan "database" sebelum Pasar Rawa Indah terbakar, dengan jumlah pedagang sebanyak 1. 400
"Data sudah kami susun. Intinya, kami tetap memprioritaskan data pedagang yang memiliki petak sebelum pasar Rawa Indah terbakar sebanyak 1. 400 pedagang," ujarnya.
"Tidak menutupkemungkinan jumlah pedagang yang akan menempati berubah menyesuaikan ketersediaan kuota petak yang sementara dibangun," ungkap Haedar. (*)
Legislator : Disperindag Harus Antisipasi Kisruh Pembagian Kios
Rabu, 7 Januari 2015 0:12 WIB
Kami sudah lama meminta Disperindagkop dan UMKM Kota Bontang agar menyiapkan data valid pedagang pasar induk Rawah Indah yang habis terbakar sebagai upaya mengantisipasi potensi kisruh saat dilakukan pembagian petak,"