Balikpapan (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan berhasil mengungkap sebanyak dua kasus narkotika sepanjang tahun 2024 di wilayah setempat.
"Dari dua kasus itu, kami berhasil amankan tiga orang tersangka," kata Kepala BNNK Balikpapan, Kombes Pol Bonifasio Rio Rahardianto saat jumpa pers di akhir tahun di kantor BNNK Balikpapan, Senin (23/12).
Boni sapaan akrab Bonifasio Rio Rahardianto menyebutkan dua kasus itu telah melampaui target dari BNN pusat.
"Kami di target hanya satu kasus jaringan, tapi kami berhasil mengungkap dua kasus, artinya telah melampaui target pusat," jelasnya.
Dia menekankan, dalam pengungkapan kasus tersebut, BNNK tidak pernah menangkap pengguna, namun pengedar hingga bandar.
"Pengguna itu bukan penjahat, tapi mereka adalah korban," tegasnya.
Dia menerangkan, dari dua kasus yang diungkap tersebut, BNNK berhasil mengamankan sebanyak 4,134 gram atau 4,1 kilogram narkotika jenis daun ganja kering.
Dalam pemberantasan narkotika tersebut, Boni menyampaikan BNNK tidak sendirian mengingat pemberantasan narkotika juga merupakan Asta Cita ke 7 dari Presiden Prabowo Subianto yakni memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
Oleh sebab itu, katanya dari BBNK Balikpapan berkolaborasi dengan TNI-Polri serta Bea Cukai agar pemberantasan berjalan maksimal, sehingga tidak ada celah bagi mereka.
Lebih lagi kata dia, Kaltim tengah menjadi sasaran dari jaringan narkotika lintas negara atau jaringan internasional.
Berdasarkan penelusuran BNNK ke bandar besar yang telah diamankan, bandar selalu berupaya membuka jalur di Kaltim.
Adapun yang menjadi alasan mengapa wilayah Kalimantan, seperti Kaltim menjadi sasaran empuk jaringan narkoba internasional, lantaran marak dengan industri tambang dan tidak memiliki industri sabu rumahan
“Daerah-daerah seperti kita ini yang marak dengan tambang, itu sangat diminati sekali, karena tidak ada pabrik berupa industri rumahan sabu di sini,” kata Boni.
Dia menilai adanya industri rumahan juga menjadi tolak ukur jaringan lintas negara, dimana adanya industri rumahan yang memproduksi sabu bisa membuat harga jatuh.
"Industri rumahan itu biasanya ada di kota besar seperti di Surabaya, Jakarta, dan Medan, jadi mereka kurang diminati oleh jaringan narkoba internasional,” terangnya.
Boni berkomitmen BNN Balikpapan akan terus melakukan upaya untuk memberantas kasus narkoba.
“Harapan kami jelas tahun depan kita bisa lebih baik lagi dalam memberantas penyalahgunaan terhadap narkotika,” ujarnya.