Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Korban penembakan, Hendro (26 tahun), warga Pulau Pinang, Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, saat ini masih dalam masa kritis usai operasi pengangkatan proyektil dari pinggangnya.
Operasi dilakukan di RS Abdul Wahab Sjachranie di Samarinda pada pukul 01.00 Minggu (23/11). Hendro masih dalam perawatan di Ruang Intensive Care Unit (ICU).
"Kondisinya belum stabil, tetapi proyektil peluru sudah berhasil dikeluarkan dari pinggangnya," kata Ardiansyah, paman dari yang bersangkutan saat dihubungi dari Balikpapan, Senin.
Sampai pukul 21.00 Minggu, terdapat sekurangnya dua versi bagaimana sampai ada peluru di pinggang Hendro.
Versi pertama menyebutkan Hendro diduga tertembak oleh Ed, seorang oknum anggota TNI dari Kodim 0906 Tenggarong. Ed menjadi bagian dari tim pengamanan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT REA Kaltim.
Hendro tertembak pada Sabtu (22/11) sekira pukul 12.00 siang saat bersama dua temannya melintas jalan poros perusahaan perkebunan tersebut. Ed diduga melepaskan tembakan karena menganggap Hendro dan kawan-kawannya adalah pencuri buah sawit.
Versi kedua menyebutkan Hendro terkena peluru nyasar. Lehernya terserempet dan pinggangnya tertembus. Namun demikian, peluru nyasar itu juga diduga ditembakkan dari senjata Ed.
Informasi awal dari Ardiansyah malah menyebutkan Hendro dirawat di RS AM Parikesit di Tenggarong. Selain paman dari korban, Ardiansyah adalah Kepala Adat Besar Benuaq di Kecamatan Mook Manar Bulatn di Kutai Barat, lebih kurang tiga jam ke barat dari Kembang Janggut. Ardiansyah juga dikenal sebagai aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur.
"Perusahaan bertanggung jawab dengan membayar biaya operasi dan perawatan Hendro," kata Ardiansyah.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Kaltim, Komisaris Besar Polisi Fajar Setiawan, kasus ini pada tahap awal ditangani Kepolisian Sektor Kembang Janggut. Kasus segera dilimpahkan kepada Polisi Militer begitu diketahui melibatkan oknum anggota TNI.
"Polisi hanya menangani sebentar," kata Kombes Fajar.
Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Letkol Totok Surachmat, belum memberikan konfirmasi atas kejadian ini. (*)