Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, melakukan akurasi data kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil) untuk mendukung transformasi digital, sehingga data akan disimpan dalam perangkat tertentu dan mudah diakses kapan saja.
"Selain menjadi bagian penting dari percepatan transformasi digital, akurasi data juga krusial untuk memastikan partisipasi warga dalam Pilkada Serentak 2024," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kukar Muhammad Iryanto di Tenggarong, Rabu.
Digitalisasi merupakan faktor kunci dalam mengatasi tantangan global dan domestik, seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan bonus demografi yang terbatas.
Dalam hal ini, pemerintah menekankan pentingnya akurasi dan keamanan data dalam langkah-langkah transformasi digital, sementara dari pihaknya mendukung dari sisi data dukcapil.
Sebagai komitmen Pemkab Kukar mendukung data dukcapil yang terintegrasi dalam bentuk digital secara nasional, dua hari lalu ia pun mengikuti Rakornas II Dukcapil se- Indonesia yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Rakornas II Dukcapil ini dihadiri 1.066 peserta, terdiri dari Kepala Disdukcapil dan pejabat administrator yang menangani pemanfaatan data kependudukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Selain peserta yang hadir secara langsung, rapat nasional ini juga diikuti secara daring oleh peserta melalui zoom dengan kapasitas hingga 1.000 partisipan, bahkan disiarkan langsung melalui kanal youtube Dukcapil Pusat.
Rakornas II ini menjadi kesempatan strategis untuk mengintegrasikan data kependudukan, sebagai pusat data dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), mendukung portal layanan digital pemerintah INApass, INAku, dan INAgov.
"Melalui sejumlah portal ini, maka masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan mudah, untuk mendorong transformasi digital nasional," katanya.
Ia menyatakan, data kependudukan yang akurat dan komprehensif mampu memainkan peran sentral dalam berbagai program pembangunan nasional.
Keberadaan data mampu mendasari perencanaan yang lebih tepat sasaran di bidang kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan sosial.
“Adanya data yang akurat, maka pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan intervensi yang lebih efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Iryanto.
Ia juga mengatakan, tema Rakornas II ini sejalan dengan visi pemerintahan baru, "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045", untuk memastikan keakuratan data kependudukan guna mendukung pembangunan nasional dan layanan publik yang inklusif.