Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur pada 2014 mengoptimalkan kawin alam sapi milik 29 kelompok peternak dengan harapan dapat memperbaiki mutu genetika, meningkatkan populasi, produksi dan produktivitasnya.
"Ke 29 kelompok ternak yang mendapat optimalisasi kawin alam itu tersebar di empat kabupaten," ucap Kepala Bidang Perbibitan dan Budidaya Dinas Peternakan Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Rabu.
Empat kabupaten itu adalah Kutai Timur yang terdapat empat kelompok ternak (poktan), Kutai Kartanegara empat poktan, Penajam Paser Utara empat poktan, dan Kabupaten Paser tedapat 17 poktan yang mendapat optimalisasi kawin alam.
Dalam optimalisasi kawin alam tersebut, Dinas Peternakan Provinsi Kaltim juga memberikan bantuan sapi pejantan dan betina agar dapat dipelihara dan dikembangbiakkkan oleh peternak setempat.
Menurut dia, terdapat tiga pola perkawinan yang dilakukan dengan sistem kawin alam, yakni perkawinan model kandang individu (intensif), perkawinan model kandang kelompok (semi intensif), dan perkawinan model padang penggembalaan (ekstensif).
Sedangkan rincian penerima dan jumlah sapi yang dibantukan untuk optimalisasi kawin alami itu adalah, untuk Kutai Timur menerima 20 sapi jantan dan 20 sapi betina, yakni atas nama Poktan Ingin Maju, Desa Kelinta Ulu, Kecamatan Muara Ancalong yang menerima lima pejantan dan lima betina.
Kemudian Poktan Ulag Selang di Desa Kalinjau Ulu, Muara Ancalong yang menerima lima pejantan dan lima bentina, Poktan Bina Utama juga di Desa Kalinjau Ulu menerima lima pejantan dan lima betina, dan Poktan Telok Mapor di desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal juga menerima lima pejantan dan lima betina.
Sedangkan di Kutai Kartanegara menerima 20 ekor pejantan dan 20 betina, rinciannya adalah Poktan Mangkurawang Kecamatan Tenggarong yang menerima lima pejantan dan lima betina, Poktan Ternak Sapi Bersama di Desa Timbau, Tenggarong yang menerima lima pejantan dan lima betina.
Poktan Al-Bakoroh di Desa Maluhu, Kecamtan Tenggarong yang juga menerima lima ekor pejantan dan lima ekor betina, kemudian Poktan Mandiri di Desa Rapak Lumpur, Tenggarong yang juga menerima lima pejantan dan lima ekor betina. (*)