Balikpapan (ANTARA) - Etlingera Balikpapanensis atau jahe Balikpapan mulai merambah menjadi materi pelajaran untuk murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Balikpapan.
"Materi pelajaran itu masuk melalui kami, dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan," jelas Sekretaris DLH Nur Syamsiarni D Larose, Selasa (8/10).
Dia mengemukakan, materi pelajaran itu masuk di dalam mata pelajaran Pendidikan Kebersihan dan Lingkungan Hidup (PKLH).
Di mata pelajaran tersebut menyajikan pengetahuan dan keterampilan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan berwawasan lingkungan Kota Balikpapan.
"Nah, itu masuk di dalam materi khususnya di kelas IV SD," ungkapnya.
D Larose mengungkapkan, adanya menteri pelajaran tersebutlah juga tidak terlepas dari kerjasama dengan PT Pertamina hulu Mahakam yang memberikan sponsorship berupa poster berbingkai Jahe Balikpapan.
"Poster itu nanti nanti diserahkan ke 25 Sekolah Dasar di Kota Balikpapan," tuturnya.
Harapan nya poster tersebut dapat dipajang di area publik sekolah sehingga bisa dilihat oleh beberapa tamu dari luar kota dan semua yang berkepentingan datang ke sekolah sehingga menciptakan kebanggaan kita warga kota Balikpapan terhadap maskot flora kota Balikpapan
“Langkah ini juga bukti nyata untuk Pemerintah Kota Balikpapan lebih konsentrasi terhadap pengembangan konservasi melalui pendidikan melalui usia dini,” ucapnya.
Sebelumnya, materi ini sampai di sekolah, terlebih dahulu digelar pelatihan kepada 25 guru dari seluruh perwakilan kecamatan se Kota Balikpapan.
“Harapan pelatihan ini dapat memberi wawasan yang lebih luas tentang maskot flora kota Balikpapan yang telah diresmikan pada tahun 2022 dengan penjelasan teknis langkah konservasi tanaman endemik Balikpapan di kebun raya Balikpapan dan isi dari modul ajar PKLH khusus nya kelas IV untuk tingkatan sekolah dasar,” jelasnya.
D Larose mengemukakan, jahe Balikpapan menjadi salah satu flora endemik Kalimantan. Jahe ini telah dikonservasi di Kebun Raya Balikpapan yang terletak di Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (KHLSW), Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 15, Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara.
Untuk diketahui, Etlingera Balikpapanensis nama latin Jahe Balikpapan pertama kali diteliti keberadaannya oleh Axel Dalberg Paulsen, seorang ahli botani asal Denmark, yang memulai penelitiannya di KHLSW pada tahun 2003. Hingga di tahun 2006, Paulsen menerbitkan penelitiannya, mengemukakan bahwa Jahe Balikpapan adalah spesies jahe terbaru. (Adv).
Jahe Balikpapan jadi materi pelajaran di SD
Rabu, 9 Oktober 2024 18:52 WIB