Samarinda (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menggandeng perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut untuk berpartisipasi mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan membangunkan rumah layak huni bagi warga prasejahtera.
"Program ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan melibatkan berbagai perusahaan dalam pendanaannya dan program ini telah mencapai progres yang signifikan dari target yang kami patok," ujar Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Kaltim Irhamsyah di Samarinda, Jumat.
Sejak 2022 hingga 2024 sudah sekitar 60 persen dari target 508 unit rumah yang dibangun oleh pihak perusahaan.
Saat ini, sudah terealisasi sejumlah 321 unit rumah layak huni yang dibangun oleh 38 perusahaan dari sektor perbankan, perkebunan, pertambangan, BUMN, BUMD, hingga perusahaan jasa konstruksi.
Ia menambahkan, seluruh biaya pembangunan rumah ini ditanggung oleh perusahaan-perusahaan yang terlibat, tanpa menggunakan dana pemerintah. Selanjutnya, proyek pembangunan dilakukan oleh prajurit TNI di lingkup Koramil.
Rumah yang dibangun memiliki dua tipe, yaitu tipe 45 untuk rumah konstruksi kayu dan tipe 36 untuk rumah beton.
"Biasanya rumah yang sudah ditempati ada listriknya dan airnya. Kami bahkan melakukan pengadaan tandon tergantung kondisi rumah warga yang dibantu," katanya.
Sanitasi juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan rumah ini. Sanitasi, termasuk toilet, dibangun dengan memenuhi kriteria kesehatan agar layak dihuni. Program ini menyasar warga miskin yang memiliki penghasilan di bawah UMR dan status tanah milik sendiri.
"Sasarannya benar-benar orang yang berada di angka kemiskinan, dengan penghasilan di bawah UMK dan tanah milik sendiri," katanya menjelaskan.
Beberapa perusahaan besar tahun ini telah berkomitmen untuk mendukung program ini. Misalnya, Pertamina telah berkomitmen membangun 40 unit rumah, dan saat ini baru terealisasi 20 unit.
Selain itu, Pemprov Kaltim juga terus menghimpun perusahaan-perusahaan lain untuk berkontribusi. Pihaknya meminta kepada perusahaan-perusahaan lain untuk turut berkontribusi.
Program ini tidak hanya difokuskan di kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan, tetapi juga di daerah pelosok.
"Kami juga menghimpun perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah pelosok untuk berkontribusi membangun rumah layak huni di sekitar wilayah operasinya," jelas Irham.