Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) menggelar giat "kenduri" (kenali dan peduli lingkungan sendiri), sebagai langkah antisipasi masuknya radikalisme dan terorisme.
Kenduri merupakan kegiatan rutin tahunan pada Bidang Media Massa Hukum dan Humas FKPT Provinsi Kaltim, sedangkan "kenduri" tahun ini digelar di Desa Giri Purwa, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, (PPU), Rabu (31/7).
Ketua FKPT Kaltim Ahmad Jubaidi mengatakan, kenduri menjadi ujung tombak untuk pencegahan dan resiliensi keamanan, khususnya terhadap ancaman radikalisme dan terorisme di masyarakat.
“Peserta kenduri ini dari beragam latar belakang seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat kecamatan, perangkat kelurahan hingga perangkat RT. Kami berharap melalui kenduri ini warga paham dan peduli terhadap ancaman-ancaman radikalisme terorisme di lingkungan masing-masing,” tegasnya.
Kenduri di Desa Giri Purwa tahun ini mengangkat tema “Kenduri untuk Wujudkan Desa Siaga dengan Resiliensi”. Resiliensi yang dimaksudkan adalah agar warga mampu mengatasi, paham dan dapat peduli pada setiap kondisi di lingkungan masing-masing.
Sekretaris Kesbangpol Kabupaten PPU Anang Widianto, saat membuka kegiatan ini mengatakan, di PPU memiliki beberapa mantan narapidana kasus terorisme yang telah berbaiat kepada NKRI.
Untuk itu Anang mengimbau warga agar selalu waspada, peduli akan munculnya paham-paham yang justru menyesatkan warga dan dapat mengancam kehidupan beragama, berpolitik dan berbangsa.
Anang juga menegaskan cara termudah warga untuk membantu dalam pencegahan radikalisme dan terorisme adalah dengan tidak membuat dan menyebarluaskan berita hoax atau berita bohong.
"Cara terbaik agar tidak terjebak pada paham yang menyesatkan adalah berhati-hati saat menerima berita yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan. Caranya, cepat hapus beritanya dan jangan malah turut menyebarkan," ujar Anang.
Ia mengapresiasi kegiatan FKPT Kaltim-BNPT ini, karena sebagai wadah agar warga dapat berkumpul, bersilaturahmi, dan berbaur satu dengan lainnya di tengah kesibukan masing-masing.